Jumat, 11 Oktober 2024
Bacaan Alkitab Setahun: Matius 7-9
Matius 7:1 (TB) "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.
Dalam teks Yunani Alkitab kata “menghakimi” (krinō) dalam Alkitab bisa berarti menilai, membedakan, menghukum, atau menghakimi. Arti mana yang benar tergantung konteks yang ada. Jika bernuansa negatif, kata krinō diterjemahkan “menghakimi” (dalam arti suka menyalahkan orang lain). Dengan demikian, konteks harus menjadi pedoman utama dalam memahami larangan “jangan menghakimi”.
1. Penghakiman yang tidak berbelas-kasihan.
Matius 7:2 (TB) Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.
Manusia cenderung menggunakan ukuran yang berat pada saat menilai orang lain, sedangkan untuk diri sendiri mereka lebih fleksibel dan tidak menuntut. Ini yang disebut penghakiman yang tidak berbelas-kasihan (Yak. 2:12-13).
2. Penghakiman yang munafik.
Matius 7:3-5 (TB) Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?
Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu.
Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."
Munafik di sini berarti merasa diri lebih baik daripada orang lain, padahal kenyataannya tidak demikian. Ini penghakiman yang diwarnai dengan kesombongan dan ketidaktahuan. Mereka merasa orang lain lebih berdosa daripada diri mereka.
Alkitab juga memberikan pedoman penting dalam menilai orang lain. Kita tidak boleh terburu-buru menilai orang lain hanya dari penampilan luarnya saja (Yoh. 7:24) tanpa mempertimbangkan semua fakta yang ada (Ams. 18:13).
Menghakimi tidak sama dengan menilai. Tidak salah untuk menilai orang lain salah, asalkan hal itu dilakukan dengan benar: tidak sombong, tidak merasa diri lebih baik, dengan lemah-lembut dan penuh kasih (Tit. 3:2). Kiranya kita memiliki sikap yang benar. Haleluya, Tuhan Yesus memberkati. (PBW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar