Selasa, 15 Mei 2018
Bacaan Alkitab Setahun: Nehemia 4-6
Nehemia 5:14 (TB) Pula sejak aku diangkat sebagai bupati di tanah Yehuda, yakni dari tahun kedua puluh sampai tahun ketiga puluh dua pemerintahan Artahsasta jadi dua belas tahun lamanya, aku dan saudara-saudaraku tidak pernah mengambil pembagian yang menjadi hak bupati.
Kita sering mendengar para pejabat yang tertangkap OTT (Operasi Tangkap Tangan) KPK. Banyak yang terkena kasus suap proyek maupun pengesahan APBD. Di samping itu melakukan KKN yaitu melibatkan keluarga dalam urusan proyek dan pemerintahan. Sehingga kita sering mendengar istilah pejabat yang tidak amanah.
Amanah artinya jujur dan dapat dipercaya. Nehemia merupakan contoh pejabat yang jujur pada masanya.
Mengapa Nehemia disebut sebagai pemimpin yang amanah?
Mengapa Nehemia disebut sebagai pemimpin yang amanah?
1. Jabatan adalah titipan dari Tuhan dan kepercayaan dari rakyat.
Sebelum menjabat Nehemia adalah orang biasa, juru minuman raja. Nehemia tidak berusaha dengan cara manusia untuk menjadi pemimpin tetapi kemurahan Tuhanlah yang menjadikan Nehemia sebagai seorang bupati. Itulah sebabnya Nehemia selalu bersikap jujur.
Sebelum menjabat Nehemia adalah orang biasa, juru minuman raja. Nehemia tidak berusaha dengan cara manusia untuk menjadi pemimpin tetapi kemurahan Tuhanlah yang menjadikan Nehemia sebagai seorang bupati. Itulah sebabnya Nehemia selalu bersikap jujur.
2. Nehemia dan saudara-saudaranya tidak melakukan KKN.
KKN adalah singkatan dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Nepotisme adalah pemanfaatan jabatan untuk memberi pekerjaan, kesempatan, atau penghasilan, bagi keluarga atau kerabat dekat pejabat, sehingga menutup kesempatan bagi orang lain. Hal ini jelas disebut dalam Nehemia 5:14, bahwa Nehemia dan saudara-saudaranya tidak pernah mengambil pembagian yang menjadi hak bupati.
KKN adalah singkatan dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Nepotisme adalah pemanfaatan jabatan untuk memberi pekerjaan, kesempatan, atau penghasilan, bagi keluarga atau kerabat dekat pejabat, sehingga menutup kesempatan bagi orang lain. Hal ini jelas disebut dalam Nehemia 5:14, bahwa Nehemia dan saudara-saudaranya tidak pernah mengambil pembagian yang menjadi hak bupati.
3. Nehemia rela berkorban dan tidak mencari keuntungan diri sendiri karena takut akan Allah.
Hal ini disebut dalam Nehemia 5:15,18.
Nehemia amanah bukan karena takut kepada hukum kerajaan melainkan karena takut akan Allah. Nehemia bahkan rela mengorbankan miliknya demi kesejahteraan rakyat.
Hal ini disebut dalam Nehemia 5:15,18.
Nehemia amanah bukan karena takut kepada hukum kerajaan melainkan karena takut akan Allah. Nehemia bahkan rela mengorbankan miliknya demi kesejahteraan rakyat.
4. Nehemia bergantung kepada pemeliharaan Tuhan.
Nehemia tidak mengharapkan balas budi dari manusia atas segala pengorbanannya. Nehemia percaya bahwa Tuhan melihat segala sesuatu yang telah dilakukannya.
Nehemia 5:19 (TB) Ya Allahku, demi kesejahteraanku, ingatlah segala yang kubuat untuk bangsa ini.
Nehemia tidak mengharapkan balas budi dari manusia atas segala pengorbanannya. Nehemia percaya bahwa Tuhan melihat segala sesuatu yang telah dilakukannya.
Nehemia 5:19 (TB) Ya Allahku, demi kesejahteraanku, ingatlah segala yang kubuat untuk bangsa ini.
Kita adalah pemimpin yang Tuhan percaya di lingkungan masing-masing. Ada yang menjadi pemimpin dalam bisnis dan pekerjaan, pemimpin dalam studi, pemimpin dalam organisasi dan kemasyarakatan serta pemimpin dalam pelayanan bahkan pemimpin dalam keluarga. Apakah kita sudah menjadi pemimpin yang amanah? Belajarlah dari sikap Nehemia dan jadilah pemimpin yang amanah. Tuhan memberkati. (Ps.BW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar