Kamis, 10 Mei 2018
Bacaan Alkitab Setahun: 2 Taw 34-36
2 Tawarikh 35:22 (TB) Tetapi Yosia tidak berpaling dari padanya, melainkan menyamar untuk berperang melawan dia. Ia tidak mengindahkan kata-kata Nekho, yang merupakan pesan Allah, lalu berperang di lembah Megido.
Kisah yang dilakukan Yosia sangat luar biasa. Ia banyak melakukan pembaharuan di Yehuda dan Yerusalem sehingga umat Tuhan kembali dapat beribadah dengan baik. Ia juga menghancurkan penyembahan berhala yang mendukakan Tuhan. Ia membacakan kitab Taurat dan mengikat perjanjian dengan Tuhan. Demikian pula ia merayakan Paskah bersama segenap Yehuda dan Yerusalem yang tidak pernah lagi dirayakan sejak nabi Samuel.
Membaca kisah Yosia, kita ingin kisah hidupnya berakhir bahagia, meninggal dengan tenang dan suntuk umur. Tetapi ternyata yang terjadi, ia meninggal terkena panah-panah musuhnya. Kisah Yosia berakhir sedih, semua penduduk Yehuda dan Yerusalem berkabung meratapi kematiannya.
Apa yang menjadi penyebabnya? Yosia berperang menghadapi raja Nekho dari Mesir, padahal ia tidak memerangi keluarga Yosia. Bahkan Nekho sudah memperingatkan bahwa Allah yang menyuruh ia berperang di Karkemis di tepi sungai Efrat. Nekho memperingatkan dengan keras agar Yosia menghentikan langkahnya menentang Allah yang menyertainya, supaya Yosia jangan dimusnahkan-Nya.
Entah apa yang ada dalam pikiran Yosia, mengapa ia tidak bertanya kepada Tuhan terlebih dahulu. Mengapa ia berkeras memerangi Nekho padahal ia sudah memperingatkan Yosia agar berhenti. Apakah Yosia "terlalu maju" melakukan perbuatan demi Tuhan? Secara akal budi memang sulit menerima bila Tuhan memakai musuh berbicara atas nama Tuhan, terlebih musuh itu orang fasik. Di sinilah Tuhan menguji kita agar dalam segala hal kita harus senantiasa berkomunikasi dengan Tuhan dan tidak mengandalkan kekuatan sendiri.
Pelajaran hari ini: jangan melakukan apa yang tidak disuruh (tidak dikehendaki) Tuhan sekalipun menurut hikmat manusia itu baik. Tuhan memberkati. (Ps.BW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar