Rabu, 31 Mei 2017 - Doa Puasa Hari 24
Bacaan: Lukas 10:38-42
Marta memiliki satu tujuan dalam pikirannya; dia ingin menyenangkan Yesus. Dia rindu melayani Yesus sehingga hanya berfokus pada hal itu. Tanpa disadarinya, pelayanannya menjadi obsesinya. Marta begitu terganggu oleh ambisinya sehingga dia tidak dapat memberikan perhatian pada Yesus ketika Yesus mengunjunginya. Pada akhirnya dia kelelahan dan mulai mengeluh kepada Yesus. Yesus menjawab Marta bahwa Dia tidak pernah membutuhkan pelayanannya tetapi Dia ingin Marta duduk berdiam di bawah kaki-Nya dan mendengarkan-Nya, seperti Maria. Menurut Yesus, Maria telah melakukan lebih dari cukup, yang tidak akan diambil dari padanya.
Kadang kala kita semua melakukan kesalahan seperti Marta. Kita sering berpikir, "Saya ingin mencapai tujuan saya supaya dapat memuliakan Tuhan." Kehidupan kita berfokus pada daftar tugas, impian dan target yang ingin kita capai. Adalah baik jika kita memiliki impian, tetapi menjadi hal yang buruk jika kita menjadikan tujuan tersebut sebagai obsesi kehidupan kita. Ketika kita melakukan segala sesuatu untuk mencapainya, kita menjadi lelah, kehilangan fokus, dan mulai merasa bahwa apa yang kita miliki atau lakukan tidak pernah cukup.
Tuhan rindu agar kita meluangkan waktu untuk berdiam dan memfokuskan perhatian kita kepada-Nya. Keintiman dan fokus pada Tuhan akan memampukan kita melihat penyediaan-Nya. Dia sendiri sudah cukup karena Dia sanggup untuk membimbing, menyegarkan, dan memberkati pekerjaan tangan kita. Pemahaman dan kesadaran akan penyediaan Tuhan menolong kita untuk senantiasa fokus pada apa yang penting. Pekerjaan dan pelayanan kita seharusnya menjadi hasil dari keintiman dengan Tuhan dan bukti dari penyediaan Tuhan dalam kehidupan kita.
Pokok Doa:
Berdoa agar kita senantiasa merindukan hubungan yang intim dengan Tuhan seperti Maria, memahami dan menyadari penyediaan Tuhan dalam kehidupan kita.
(Disalin dari Panduan Doa Puasa 40 Hari IFGF 2017)
Bacaan: Lukas 10:38-42
Marta memiliki satu tujuan dalam pikirannya; dia ingin menyenangkan Yesus. Dia rindu melayani Yesus sehingga hanya berfokus pada hal itu. Tanpa disadarinya, pelayanannya menjadi obsesinya. Marta begitu terganggu oleh ambisinya sehingga dia tidak dapat memberikan perhatian pada Yesus ketika Yesus mengunjunginya. Pada akhirnya dia kelelahan dan mulai mengeluh kepada Yesus. Yesus menjawab Marta bahwa Dia tidak pernah membutuhkan pelayanannya tetapi Dia ingin Marta duduk berdiam di bawah kaki-Nya dan mendengarkan-Nya, seperti Maria. Menurut Yesus, Maria telah melakukan lebih dari cukup, yang tidak akan diambil dari padanya.
Kadang kala kita semua melakukan kesalahan seperti Marta. Kita sering berpikir, "Saya ingin mencapai tujuan saya supaya dapat memuliakan Tuhan." Kehidupan kita berfokus pada daftar tugas, impian dan target yang ingin kita capai. Adalah baik jika kita memiliki impian, tetapi menjadi hal yang buruk jika kita menjadikan tujuan tersebut sebagai obsesi kehidupan kita. Ketika kita melakukan segala sesuatu untuk mencapainya, kita menjadi lelah, kehilangan fokus, dan mulai merasa bahwa apa yang kita miliki atau lakukan tidak pernah cukup.
Tuhan rindu agar kita meluangkan waktu untuk berdiam dan memfokuskan perhatian kita kepada-Nya. Keintiman dan fokus pada Tuhan akan memampukan kita melihat penyediaan-Nya. Dia sendiri sudah cukup karena Dia sanggup untuk membimbing, menyegarkan, dan memberkati pekerjaan tangan kita. Pemahaman dan kesadaran akan penyediaan Tuhan menolong kita untuk senantiasa fokus pada apa yang penting. Pekerjaan dan pelayanan kita seharusnya menjadi hasil dari keintiman dengan Tuhan dan bukti dari penyediaan Tuhan dalam kehidupan kita.
Pokok Doa:
Berdoa agar kita senantiasa merindukan hubungan yang intim dengan Tuhan seperti Maria, memahami dan menyadari penyediaan Tuhan dalam kehidupan kita.
(Disalin dari Panduan Doa Puasa 40 Hari IFGF 2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar