Selasa, 16 Mei 2017 - Doa Puasa Hari 9
Bacaan: Lukas 19:1-10
Dalam dunia modern, hal-hal seperti status sosial, status keuangan, popularitas atau bahkan penampilan memainkan peranan yang penting dalam sebuah hubungan. Hal-hal yang disebut sebagai "pencapaian" ini pada dasarnya hanya tampilan luar, bersifat sementara, dan seringkali tidak mencerminkan pribadi yang sesungguhnya di dalam. Menaruh terlalu banyak penekanan pada hal-hal ini akan merusak hubungan keluarga, suami istri, orang tua anak dan antar saudara.
Akar dari hubungan yang sukses adalah penerimaan. Yesus menyentuh kehidupan orang banyak sebab Dia tidak hanya menilai manusia dari pencapaian atau status mereka, melainkan menerima mereka apa adanya. Banyak yang meremehkan Zakheus karena dia menarik pajak dari orang Yahudi dan bekerja untuk orang Romawi sehingga dicap sebagai pengkhianat bangsa. Akan tetapi, Yesus mau membangun hubungan dengan Zakheus dan penerimaan seperti itu mengubah kehidupan Zakheus. Kehidupannya diubahkan dan dia bahkan bersedia mengembalikan sebanyak empat kali lipat kepada orang yang diperasnya.
Seringkali di dalam hubungan, kita menilai anggota keluarga berdasarkan pencapaian mereka. Jika anak kita mendapatkan nilai baik, maka kita memuji mereka. Sebaliknya, ketika mereka bergumul dalam aspek tertentu, kita mengharuskan mereka untuk belajar lebih keras atau bertindak lebih baik. Kadang-kadang kita menilai suami kita berdasarkan pencapaiannya dalam pekerjaan daripada siapa dirinya yang sesungguhnya.
Jika kita dapat menerima pergumulan dan kelemahan dari anggota keluarga dan mendukung mereka untuk menjadi lebih baik dan bukannya menuntut dan menghakimi mereka setiap waktu, maka hubungan dalam keluarga kita akan bertumbuh lebih sehat. Penerimaan adalah kunci dari hubungan yang sukses. Pencapaian hanyalah buahnya dan bukan akar dari hubungan yang sukses.
Pokok Doa:
Berdoa untuk pemulihan hubungan keluarga kita dan meminta hikmat Tuhan supaya dapat menghargai setiap anggota keluarga seperti Tuhan menghargai mereka.
Bacaan: Lukas 19:1-10
Dalam dunia modern, hal-hal seperti status sosial, status keuangan, popularitas atau bahkan penampilan memainkan peranan yang penting dalam sebuah hubungan. Hal-hal yang disebut sebagai "pencapaian" ini pada dasarnya hanya tampilan luar, bersifat sementara, dan seringkali tidak mencerminkan pribadi yang sesungguhnya di dalam. Menaruh terlalu banyak penekanan pada hal-hal ini akan merusak hubungan keluarga, suami istri, orang tua anak dan antar saudara.
Akar dari hubungan yang sukses adalah penerimaan. Yesus menyentuh kehidupan orang banyak sebab Dia tidak hanya menilai manusia dari pencapaian atau status mereka, melainkan menerima mereka apa adanya. Banyak yang meremehkan Zakheus karena dia menarik pajak dari orang Yahudi dan bekerja untuk orang Romawi sehingga dicap sebagai pengkhianat bangsa. Akan tetapi, Yesus mau membangun hubungan dengan Zakheus dan penerimaan seperti itu mengubah kehidupan Zakheus. Kehidupannya diubahkan dan dia bahkan bersedia mengembalikan sebanyak empat kali lipat kepada orang yang diperasnya.
Seringkali di dalam hubungan, kita menilai anggota keluarga berdasarkan pencapaian mereka. Jika anak kita mendapatkan nilai baik, maka kita memuji mereka. Sebaliknya, ketika mereka bergumul dalam aspek tertentu, kita mengharuskan mereka untuk belajar lebih keras atau bertindak lebih baik. Kadang-kadang kita menilai suami kita berdasarkan pencapaiannya dalam pekerjaan daripada siapa dirinya yang sesungguhnya.
Jika kita dapat menerima pergumulan dan kelemahan dari anggota keluarga dan mendukung mereka untuk menjadi lebih baik dan bukannya menuntut dan menghakimi mereka setiap waktu, maka hubungan dalam keluarga kita akan bertumbuh lebih sehat. Penerimaan adalah kunci dari hubungan yang sukses. Pencapaian hanyalah buahnya dan bukan akar dari hubungan yang sukses.
Pokok Doa:
Berdoa untuk pemulihan hubungan keluarga kita dan meminta hikmat Tuhan supaya dapat menghargai setiap anggota keluarga seperti Tuhan menghargai mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar