Senin, 28 April 2025
Bacaan Alkitab Setahun: 1 Tawarikh 26-29
1 Tawarikh 29:14 (TB) Sebab siapakah aku ini dan siapakah bangsaku, sehingga kami mampu memberikan persembahan sukarela seperti ini? Sebab dari pada-Mulah segala-galanya dan dari tangan-Mu sendirilah persembahan yang kami berikan kepada-Mu.
Memberikan persembahan kepada Tuhan merupakan kasih karunia sebab tidak semua orang diberikan kesempatan untuk melakukannya. Sebab itu marilah kita membawa persembahan kepada Tuhan dengan sukacita dan ucapan syukur.
1. Memberi persembahan dari harta kita menyebabkan sifat pelit.
Sebagian orang Kristen menyadari bahwa uang dan harta kekayaan adalah hasil kerjanya, hasil memeras keringat bahkan membanting tulang. Sebab itu ketika datang kesempatan untuk mempersembahkan atau memberkati, rasanya begitu sayang akan uang atau hartanya. Kalaupun memberi dalam jumlah sedikit sekali sekalipun punya dalam jumlah besar. Ia merasa mengumpulkan uang atau harta sedikit demi sedikit dan dengan kerja keras sehingga ketika mempersembahkan dalam jumlah besar terasa berat dan rela.
2. Memberi persembahan dari harta yang Tuhan percayakan menyebabkan sifat murah hati.
Sebagian orang Kristen ini percaya bahwa uang dan kekayaan yang kita terima adalah milik Tuhan yang dipercayakan kepada kita. Kita bisa bekerja dan sehat itu karena Tuhan. Kita punya kesempatan untuk menghasilkan kekayaan semua karena Tuhan. Bahkan semua yang ada pada kita adalah milik Tuhan. Ketika Tuhan meminta maka tidak ada rasa tidak rela tetapi dengan kemurahan hati dan pengucapan syukur.
Ulangan 8:18 (TB) Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini.
Siapakah kita ini jika diberikan kesempatan memberi kepada Tuhan? Tuhan yang empunya langit dan bumi tidak membutuhkan kekayaan kita. Tetapi jika kita diberi kesempatan mempersembahkan, hal ini adalah kasih karunia.
Marilah kita menyadari kebenaran poin kedua tersebut, maka memberi persembahan atau mengembalikan perpuluhan kepada Tuhan bukan hal yang sukar. Sebaliknya menjadi sukacita yang luar biasa ketika kita bisa dipakai Tuhan menjadi alat-Nya. Harta di dunia tidak akan dibawa mati, tetapi jika kita persembahkan kepada Tuhan maka kita mengubahnya menjadi harta sorgawi yang kekal yang akan kita nikmati sesudah kematian. Haleluya, Tuhan Yesus memberkati. (PBW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar