Sabtu, 5 April 2025
Bacaan Alkitab Setahun: 2 Samuel 22-24
2 Samuel 23:15 (TB) Lalu timbullah keinginan pada Daud, dan ia berkata: "Sekiranya ada orang yang memberi aku minum air dari perigi Betlehem yang ada dekat pintu gerbang!"
Daud memiliki kerinduan minum air dari sumur Betlehem kampung halamannya dan Daud mengatakan alangkah senang hatinya bila kerinduannya itu terwujud.
2 Samuel 23:15 (FAYH) Daud berkata, "Alangkah senangnya seandainya ada orang yang memberi aku minum air segar dari sumur di dekat pintu gerbang Kota Betlehem! "
Daud memiliki para pahlawan yang selalu berjuang bersamanya, diantaranya disebut sebagai triwira. Mereka adalah Isybaal anak Hakhmoni, Eleazar putra Dodo, dan Sama putra Age orang Harari. Mereka adalah orang-orang yang telah teruji kesetiaannya dan kepahlawannya bersama Daud.
1. Daud tidak meminta orang untuk melakukannya tetapi hanya menyampaikan kerinduannya.
Daud tidak berlaku otoriter atau memaksa orang lain melakukan keinginannya sebab Daud menyadari bahwa mengambil air di sumur Betlehem tidaklah mudah, membutuhkan keberanian dan pengorbanan yang luar biasa.
2. Ketiga triwira dengan sukarela dan sukacita menjawab kerinduan Daud.
2 Samuel 23:16 (TB) Lalu ketiga pahlawan itu menerobos perkemahan orang Filistin, mereka menimba air dari perigi Betlehem yang ada dekat pintu gerbang, mengangkatnya dan membawanya kepada Daud. Tetapi Daud tidak mau meminumnya, melainkan mempersembahkannya sebagai korban curahan kepada TUHAN.
3. Daud mempersembahkan jerih lelah dan pengorbanan triwira sebagai korban curahan kepada Tuhan.
2 Samuel 23:17 (TB) katanya: "Jauhlah dari padaku, ya TUHAN, untuk berbuat demikian! Bukankah ini darah orang-orang yang telah pergi dengan mempertaruhkan nyawanya?" Dan tidak mau ia meminumnya. Itulah yang dilakukan ketiga pahlawan itu.
Pelajaran hari ini:
Di dalam kehidupan kita ada otoritas (pemimpin) yang Tuhan tempatkan baik melalui keluarga, pekerjaan, pelayanan maupun bernegara.
1. Belajar mengerti kerinduan pemimpin dan menjawabnya dengan sukarela dan sukacita tanpa paksaan sebagai bentuk pengabdian dan penundukan diri.
2. Segala jerih lelah dan pengorbanan kita kepada pemimpin merupakan persembahan kita kepada Tuhan.
Sebab para pemimpin adalah wakil Tuhan dalam kehidupan kita.
Baiklah kita merenungkan pelajaran di atas dan belajar mengerti kerinduan para pemimpin. Haleluya, Tuhan Yesus memberkati. (PBW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar