Senin, 14 April 2025
Bacaan Alkitab Setahun: 2 Raja-raja 4-6
2 Raja-raja 5:10 (TB) Elisa menyuruh seorang suruhan kepadanya mengatakan: "Pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir."
Naaman adalah perwira raja Aram, terpandang dan sangat disayangi raja tetapi ia sakit kusta. Menuruti nasehat dari pelayan istrinya, ia pergi ke Israel untuk mencari kesembuhan. Akhirnya ia sampai kepada Elisa, nabi Allah di Israel. Pada saat itu perkataan nabi mewakili perkataan Tuhan kepada umat-Nya.
Elisa menyuruh seorang suruhan berkata kepada Naaman untuk mandi tujuh kali di sungai Yordan. Pada saat itu sungai Yordan kotor dan bau airnya. Naaman gusar (tersinggung) karena perkataan Elisa.
Dalam perkiraan Naaman, nabi Elisa akan menemuinya, memanggil nama Tuhan dan melakukan sesuatu untuk menyembuhkannya.
2 Raja-raja 5:11 (TB) Tetapi pergilah Naaman dengan gusar sambil berkata: "Aku sangka bahwa setidak-tidaknya ia datang ke luar dan berdiri memanggil nama TUHAN, Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku!
2 Raja-raja 5:12 (TB) Bukankah Abana dan Parpar, sungai-sungai Damsyik, lebih baik dari segala sungai di Israel? Bukankah aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir?" Kemudian berpalinglah ia dan pergi dengan panas hati.
Beruntung Naaman memiliki pegawai-pegawai yang baik, menasehati agar Naaman menuruti saja perintah Elisa agar mendapatkan kesembuhannya.
2 Raja-raja 5:13-14 (TB) Tetapi pegawai-pegawainya datang mendekat serta berkata kepadanya: "Bapak, seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah bapak akan melakukannya? Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu: Mandilah dan engkau akan menjadi tahir."
Maka turunlah ia membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak dan ia menjadi tahir.
Pelajaran yang dapat kita ambil dari kisah Naaman adalah cara Tuhan menolong berbeda dengan cara yang kita inginkan. Cara yang kita inginkan adalah instan, mudah dan baik. Tetapi seringkali cara Tuhan menolong melewati jalan yang tidak mudah tetapi akan membawa kita semakin rendah hati dan menerima mujizat dengan ucapan syukur.
Jadi berharaplah dan percayalah pada cara Tuhan menolong dan bukan cara yang kita inginkan. Selamat beraktifitas, Tuhan Yesus memberkati. (PBW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar