Jumat, 11 April 2025
Bacaan Alkitab Setahun: 1 Raja-raja 16-18
1 Raja-raja 18:42 (TB) Lalu Ahab pergi untuk makan dan minum. Tetapi Elia naik ke puncak gunung Karmel, lalu ia membungkuk ke tanah, dengan mukanya di antara kedua lututnya.
Sikap Elia dalam berdoa disebut sebagai "doa tehillah".
"Doa tehillah" adalah ungkapan yang merujuk pada doa pujian atau doa syukur dalam bahasa Ibrani. Kata "tehillah" (תהילה) sendiri berarti "pujian", "kemuliaan", atau "lagu pujian". Dalam konteks agama Yahudi, "tehillah" seringkali digunakan untuk merujuk pada doa-doa yang berisi pujian dan syukur kepada Tuhan.
Ada 2 point penting doa tehillah yang dilakukan oleh Elia:
1. Intim dengan Tuhan
Naik ke atas puncak Karmel artinya mencapai tempat yang tinggi. Secara rohani artinya tempat yang kudus atau intim dengan Tuhan di Tempat Maha Tinggi. Pada saat berdoa kita harus menguduskan diri agar mengalami perjumpaan dan kemuliaan Tuhan. Keintiman dengan Tuhan dibangun melalui kekudusan dan relasi yang tanpa sekat, dalam kejujuran dan tidak ada yang disembunyikan di hadapan Tuhan. Keintiman dengan Tuhan diwarnai dengan pujian dan penyembahan dan ucapan syukur pada saat kita berdoa.
2. Mengakui kedaulatan Tuhan.
Elia membungkuk ke tanah, dengan mukanya di antara kedua lututnya. Sikap bersujud adalah ciri doa tehillah. Secara rohani artinya menundukkan diri dan mengakui kedaulatan Tuhan dalam hidup kita.
Pada saat kita berdoa kita harus tunduk dan percaya bahwa Tuhan berdaulat atas hidup kita dan segala hal yang kita doakan.
Setelah Elia melakukan "doa tehillah", Tuhan menjawab doanya. Kekeringan yang terjadi selama tiga setengah tahun dijawab dengan hujan sebagai jawaban dari doa tehillah.
Yakobus 5:17 (TB) Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujan pun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan.
Pelajaran hari ini:
Apakah kita sedang mengalami kekeringan secara rohani, kekeringan dalam hubungan, dalam pekerjaan maupun keuangan?
Marilah kita mempraktekkan doa tehillah: membangun relasi yang intim dengan Tuhan (dengan memuji, menyembah dan bersyukur) dan mengakui kedaulatan-Nya dalam hidup kita juga dalam doa-doa yang kita naikkan. Jika Tuhan menjawab doa Elia sebagai manusia biasa, maka Tuhan juga sanggup menjawab doa kita. Haleluya, Tuhan Yesus memberkati. Amin. (PBW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar