Jumat, 7 Juli 2023
Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 10-12
Amsal 12:18 (TB) Ada orang yang lancang mulutnya seperti tikaman pedang, tetapi lidah orang bijak mendatangkan kesembuhan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti lancang mulut adalah suka mengeluarkan kata-kata yang kurang senonoh (menyakiti hati, membuka rahasia, dan sebagainya).
Orang yang lancang mulutnya, perkataannya cenderung akan menyakiti hati orang lain.
Amsal 12:18 (FAYH) Ada orang yang suka mengeluarkan perkataan yang menusuk dan menyayat hati, tetapi perkataan orang bijaksana menghibur dan menyembuhkan.
Mengapa ada orang yang lancang mulutnya?
1. Memiliki kehidupan yang tidak tertib.
Tidak tertib dalam hal ini adalah tidak mempunyai etika dan sopan santun. Ini terbentuk karena kebiasaan yang menjadi karakter dalam kehidupan seseorang. Kehidupan yang tidak tertib adalah hasil pengaruh dari lingkungan yang buruk yang terbiasa dengan perkataan kotor, caci maki dan menyakiti.
1 Timotius 5:13 (BIMK) Lagipula mereka membuang-buang waktu dengan keluar masuk rumah orang. Dan yang lebih buruk lagi, ialah bahwa mereka belajar memfitnah nama orang lain dan mencampuri urusan orang serta membicarakan hal-hal yang tidak patut dibicarakan.
2. Memiliki luka batin yang belum disembuhkan.
Luka batin atau luka hati yang belum diselesaikan menimbulkan kepahitan hati. Apa yang keluar dari mulut bersumber dari hati. Jika hatinya pahit maka perkataannya akan pahit, jika hatinya terluka perkataannya akan cenderung melukai orang lain.
Matius 15:18-19 (TB) Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang.
Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat.
Oleh sebab itu firman Tuhan mengingatkan agar kita selalu menjaga hati.
Amsal 4:23 (TB) Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.
3. Tidak dapat mengendalikan lidah.
Konflik dalam hubungan antar manusia terjadi karena tidak bisa mengendalikan lidah. Tidak bijaksana dalam berkata-kata, tidak tahu perkataan yang tepat dan tidak tahu waktu yang tepat. Tidak dapat mengendalikan lidah berarti berpikir dulu lalu berkata-kata, sebaliknya berkata-kata lebih dulu baru berpikir. Tentu ini sudah sangat terlambat karena setiap perkataan yang terucap tidak mungkin ditarik kembali.
Yakobus 1:19 (TB) Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah.
Kita semua tentu mendambakan kehidupan yang dipenuhi damai sejahtera, khususnya dalam hubungan dengan orang lain. Sebab itu jangan lancang mulut tetapi marilah terus berusaha menjaga lidah sehingga setiap perkataan kita menjadi berkat bagi orang lain.
1 Petrus 3:10 (TB) "Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.
Kiranya Tuhan menguduskan hati, mulut dan bibir kita sehingga segala yang terucap akan memuliakan Tuhan. Haleluya, Tuhan Yesus memberkati. Amin. (PBW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar