Rabu, 1 Januari 2020
Bacaan Alkitab Setahun: Kejadian 1-3
Kejadian 2:9 (TB) Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.
Tuhan menempatkan manusia di taman Eden. Mereka boleh memakan semua buah dalam taman Eden, kecuali buah dari pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat dan buah dari pohon kehidupan.
Kejadian 2:16-17 (TB) Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."
Kejadian 3:22 (TB) Berfirmanlah TUHAN Allah: "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya."
Kejadian 2:16-17 (TB) Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."
Kejadian 3:22 (TB) Berfirmanlah TUHAN Allah: "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya."
Mengapa di tengah kebebasan yang Tuhan berikan, Ia memberikan pengecualian? Mengapa Ia memberikan ujian dengan tidak boleh makan buah dari pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat dan buah dari pohon kehidupan?
Semua ini bertujuan untuk menguji manusia apakah mentaati kehendak Tuhan, di tengah-tengah kehendak bebas yang Tuhan berikan.
Semua ini bertujuan untuk menguji manusia apakah mentaati kehendak Tuhan, di tengah-tengah kehendak bebas yang Tuhan berikan.
Ujian di tengah kebebasan juga masih berlaku dalam kehidupan kita saat ini, antara lain:
1. Tuhan memberi kebebasan untuk menggunakan waktu kita, tetapi Ia menginginkan ketaatan kita dalam beribadah.
Sudahkah kita memberikan waktu setiap hari untuk bersekutu dengan Tuhan di antara 24 jam yang Tuhan berikan setiap hari.
Sudahkah kita memberikan waktu untuk beribadah di gereja bersama jemaat di antara 7 hari dalam satu minggu?
Sudahkah kita memberikan waktu untuk beribadah di gereja bersama jemaat di antara 7 hari dalam satu minggu?
Matius 26:40-41 (TB) Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?
Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."
Keluaran 20:9-10 (TB) enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu.
Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."
Keluaran 20:9-10 (TB) enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu.
Ibrani 10:25 (TB) Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
2. Tuhan memberi kebebasan untuk menggunakan berkat, tetapi Ia menginginkan ketaatan kita dalam mengembalikan persepuluhan.
Persepuluhan adalah ujian di antara kebebasan menggunakan keuangan.
Sudahkah kita taat? Kejatuhan manusia disebabkan ingin menjadi seperti Tuhan supaya mengetahui hal yang baik dan yang jahat. Dengan memakan persepuluhan untuk diri sendiri berarti kita merampok yang menjadi milik Tuhan. Dalam hal ini kita tidak tahan uji sehingga menjadi tidak taat.
Sudahkah kita taat? Kejatuhan manusia disebabkan ingin menjadi seperti Tuhan supaya mengetahui hal yang baik dan yang jahat. Dengan memakan persepuluhan untuk diri sendiri berarti kita merampok yang menjadi milik Tuhan. Dalam hal ini kita tidak tahan uji sehingga menjadi tidak taat.
Maleakhi 3:8-10 (TB) Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus!
Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa!
Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.
Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa!
Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.
Kita memasuki Tahun 2020 dengan tema Greater Blessing. Berkat adalah buah dari ketaatan. Marilah kita awali dengan permulaan yang baik. Lupakan ketidaktaatan di tahun 2019, mari kita awali tahun 2020 dengan ketaatan. Berilah waktu secara teratur untuk Tuhan baik dalam saat teduh maupun ibadah di gereja. Kembalikan 10% dari penghasilan yang kita terima kepada Tuhan, sebab itu adalah milik-Nya. Di tengah kebebasan yang Tuhan berikan, jadilah orang percaya yang lulus dalam ujian. Selamat Tahun Baru 2020, Tuhan memberkati. (Ps.BW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar