Rabu, 18 Desember 2019
Bacaan Alkitab Setahun: Yak 1-3
Yakobus 1:19 (TB) Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata mengekang memiliki beberapa arti, yaitu
1. Menarik tali kekang (supaya kuda berhenti).
2. Mengendalikan dan menahan (hawa nafsu, perkataan, perbuatan jahat dan sebagainya).
1. Menarik tali kekang (supaya kuda berhenti).
2. Mengendalikan dan menahan (hawa nafsu, perkataan, perbuatan jahat dan sebagainya).
Yakobus 1:26 (TB) Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya.
Yakobus memberikan penekanan bahwa seorang yang beribadah (orang percaya) harus mampu mengekang lidah, yaitu mengendalikan dan menjaga perkataannya. Dalam Yakobus 1:19 adalah baik untuk cepat mendengar, tetapi harus lambat berkata-kata dan lambat untuk marah.
1. Cepat mendengar
Arti cepat mendengar bukanlah rasa ingin tahu (kepo), tetapi lebih menunjuk kepada empati dan peduli, bukan masa bodoh (cuek) dengan sekitarnya. Kita adalah makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan hubungan dengan orang lain sehingga tidak baik jika egois dan hanya memikirkan diri kita sendiri.
Arti cepat mendengar bukanlah rasa ingin tahu (kepo), tetapi lebih menunjuk kepada empati dan peduli, bukan masa bodoh (cuek) dengan sekitarnya. Kita adalah makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan hubungan dengan orang lain sehingga tidak baik jika egois dan hanya memikirkan diri kita sendiri.
2. Lambat berkata-kata
Yang dimaksudkan bukan pendiam, pemalu atau tidak lancar berbicara tetapi setiap perkataan yang diucapkan harus dipikirkan dan dipertimbangkan dampaknya supaya tidak merusak dan dapat mendatangkan kebaikan. Adalah baik melihat dari sisi siapa pendengarnya, apakah waktunya tepat dan sebagainya.
Amsal 25:11 (TB) Perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya adalah seperti buah apel emas di pinggan perak.
Yang dimaksudkan bukan pendiam, pemalu atau tidak lancar berbicara tetapi setiap perkataan yang diucapkan harus dipikirkan dan dipertimbangkan dampaknya supaya tidak merusak dan dapat mendatangkan kebaikan. Adalah baik melihat dari sisi siapa pendengarnya, apakah waktunya tepat dan sebagainya.
Amsal 25:11 (TB) Perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya adalah seperti buah apel emas di pinggan perak.
3. Lambat untuk marah
Yakobus 1:20 (TB) sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.
Marah yang dimaksud adalah meluapkan emosi kekecewaan, ketidakpuasan dan ketidakcocokan dalam kata-kata yang kasar atau emosional.
Tidak semua kesalahan bisa diselesaikan dengan kemarahan. Sebaliknya firman Tuhan mengajarkan agar kita menegor dengan bijaksana, sehingga tidak membuat kita berdosa.
Amsal 25:12 (TB) Teguran orang yang bijak adalah seperti cincin emas dan hiasan kencana untuk telinga yang mendengar.
Yakobus 1:20 (TB) sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.
Marah yang dimaksud adalah meluapkan emosi kekecewaan, ketidakpuasan dan ketidakcocokan dalam kata-kata yang kasar atau emosional.
Tidak semua kesalahan bisa diselesaikan dengan kemarahan. Sebaliknya firman Tuhan mengajarkan agar kita menegor dengan bijaksana, sehingga tidak membuat kita berdosa.
Amsal 25:12 (TB) Teguran orang yang bijak adalah seperti cincin emas dan hiasan kencana untuk telinga yang mendengar.
Yakobus 1:21 (TB) Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
Mengekang lidah juga berarti membuang segala perkataan kotor dan mengisi hati kita dengan firman Tuhan, sebab perkataan meluap dari hati.
Lukas 6:45 (TB) Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya."
Lukas 6:45 (TB) Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya."
Marilah kita terus belajar dan berusaha mengekang lidah kita, sebab ini soal kebiasaan. Jika kita terus-menerus melakukannya, kita akan semakin bijaksana dalam berkata-kata. Selamat beraktifitas, Tuhan memberkati. (Ps.BW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar