Berjaga dan Berdoa



Minggu, 9 April 2017

Matius 26:40-41 (TB) Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?
Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."

Dalam kondisi lelah berdoa merupakan tantangan yang luar biasa sulit. Bangun pagi di saat kurang tidur dan masih mengantuk adalah pertempuran antara manusia roh dan manusia daging. Demikian juga mengucap syukur di malam hari. Sepertinya segera bertemu "bantal" dan segera tidur sulit dihindari.

Ada beberapa hal yang menghalangi kita berdoa:

1. Kondisi tubuh yang lelah sehingga lebih menyukai tidur daripada berdoa.

2. Kemalasan pada perkara rohani sehingga lebih menyukai kegiatan jasmani. Sepertinya acara pesta, main, jalan-jalan, nonton TV lebih menarik.

3. Sikap tidak perlu Tuhan.
Doa dipandang hanya diperlukan dalam kondisi mendesak benar-benar darurat untuk minta pertolongan Tuhan. Bila semua kondisi baik-baik tidak penting berdoa.

4. Doa dipandang sebagai kegiatan agamawi, bukan persekutuan dengan Tuhan.
Akibatnya secara jasmani berdoa tetapi hanya ritual tidak mengalami persekutuan dengan Tuhan.

Saudaraku, roh memang kuat tetapi daging lemah. Penyebab kita jatuh dalam dosa karena keinginan daging. Oleh sebab itu perkuat manusia roh melalui doa. Dengan doa kita bisa berjaga-jaga agar tidak jatuh dalam dosa. Selamat beribadah dan melayani Tuhan. (Ps.BW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages