Salah Memilih Nasihat

 



Senin, 2 Mei 2022


Bacaan Alkitab Setahun: 2 Tawarikh 10-12


2 Tawarikh 10:13-14 (TB)  Raja Rehabeam menjawab mereka dengan keras; ia telah mengabaikan nasihat para tua-tua;
ia mengatakan kepada mereka menurut nasihat orang-orang muda: "Ayahku telah memberatkan tanggungan kamu, tetapi aku akan menambahnya; ayahku telah menghajar kamu dengan cambuk, tetapi aku akan menghajar kamu dengan cambuk yang berduri besi."


Dalam 2 Tawarikh 10, kita belajar tentang Rehabeam yaitu raja Israel, keturunan Salomo memilih nasihat yang salah. Akibat kesalahan ini kerajaan Israel menjadi terpecah dan terus-menerus terjadi peperangan atau perebutan kekuasaan.


Berikut kesalahan dalam memilih nasihat:


1. Memilih nasihat berdasarkan nafsu duniawi.


Raja Rehabeam mengabaikan nasihat para tua-tua tetapi memilih nasihat orang-orang muda. Tua dan muda dalam hal ini bukan menggambarkan usia tetapi menunjuk kepada kemampuan mengendalikan nafsu. Para tua-tua adalah orang yang berpengalaman dan bijak dalam mengendalikan nafsu. Fokus nasihat para tua-tua adalah melayani dan menggembalakan. Sedangkan orang-orang muda menggambarkan miskin pengalaman dan dikuasai oleh nafsu duniawi yaitu nafsu ingin berkuasa atau memerintah. Akibat nafsu ini terjadi permusuhan dan perpecahan.


Berikut ini perbedaan kedua nasihat tersebut.


Nasihat para tua-tua:
2 Tawarikh 10:7 (TB)  Mereka berkata kepadanya: "Jika engkau mau berlaku ramah terhadap rakyat itu, mau menyenangkan mereka dan mengatakan kata-kata yang baik kepada mereka, maka mereka menjadi hamba-hambamu sepanjang waktu."


Nasihat orang-orang muda:
2 Tawarikh 10:10-11 (TB)  Lalu orang-orang muda yang sebaya dengan dia itu berkata: "Beginilah harus kaukatakan kepada rakyat yang telah berkata kepadamu: Ayahmu telah memberatkan tanggungan kami, tetapi engkau ini, berilah keringanan kepada kami — beginilah harus kaukatakan kepada mereka: Kelingkingku lebih besar dari pada pinggang ayahku!
Maka sekarang, ayahku telah membebankan kepada kamu tanggungan yang berat, tetapi aku akan menambah tanggungan kamu; ayahku telah menghajar kamu dengan cambuk, tetapi aku akan menghajar kamu dengan cambuk yang berduri besi."


2. Memilih nasihat yang tidak mendatangkan damai sejahtera.


Raja Rehabeam memilih nasihat orang-orang muda yang mendatangkan permusuhan dan penderitaan orang lain. Ia tidak mengejar damai sejahtera sebagaimana nasihat para tua-tua.


Dalam konflik hubungan antar manusia, kita bisa mengalami damai sejahtera dan pemulihan apabila mengikuti nasihat yang bijak yaitu memelihara hubungan baik. Tidak semua masalah bisa diselesaikan dengan perang atau kekerasan. Seperti perang yang terjadi antar negara misalnya Rusia vs Ukraina bahkan perang dunia saat ini terjadi karena pemimpin yang salah dalam memilih nasihat. Sesungguhnya perang yang menghancurkan, membinasakan puluhan ribu orang dan mendatangkan penderitaan puluhan juta manusia bisa dihindari apabila pemimpin memilih nasihat yang mendatangkan damai sejahtera.


Orang-orang yang bijak akan mengutamakan masalah dengan diplomasi atau perundingan untuk mendapatkan "win-win solution". Sebaliknya orang yang bodoh sekalipun beragama Kristen bisa memilih kekerasan atau nafsu duniawi untuk mengatasi masalah.


Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita mungkin menerima banyak nasihat dari orang lain. Bijaklah dalam memilih nasihat. Jangan memilih nasihat berdasarkan nafsu duniawi dan tidak mendatangkan damai sejahtera. Semoga renungan ini menjadi berkat. Haleluya, Tuhan Yesus memberkati. (Ps.BW)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages