Gila Hormat

 



Rabu, 18 Mei 2022


Bacaan Alkitab Setahun: Ester 1-3


Ester 3:1-2 (TB)  Sesudah peristiwa-peristiwa ini maka Haman bin Hamedata, orang Agag, dikaruniailah kebesaran oleh raja Ahasyweros, dan pangkatnya dinaikkan serta kedudukannya ditetapkan di atas semua pembesar yang ada di hadapan baginda.
Dan semua pegawai raja yang di pintu gerbang istana raja berlutut dan sujud kepada Haman, sebab demikianlah diperintahkan raja tentang dia, tetapi Mordekhai tidak berlutut dan tidak sujud.


Seorang yang bernama Haman bin Hamedata dinaikkan pangkat dan kedudukannya di atas semua pembesar yang ada di hadapan raja Ahasyweros. Tetapi Haman gila hormat sehingga menuntut semua orang untuk sujud dan menyembah dia seperti layaknya seorang raja. Sikap tersebut pada akhirnya menimbulkan kekacauan yaitu bangsa Yahudi di kerajaan Persia dalam bahaya kebinasaan. Bersyukur Tuhan bekerja melalui Mordekhai dan Ester, akhirnya bangsa Yahudi luput dari kebinasaan.


Mordekhai menolak untuk sujud dan menyembah Haman bin Hamedata. Sikap ini adalah benar sebab yang layak disembah hanyalah raja. Mordekhai tidak membiarkan "raja-raja" kecil yang suatu saat akan membahayakan kedudukan raja yang sebenarnya. Meskipun karena sikapnya ia dan bangsa Yahudi dalam bahaya kebinasaan tetapi Mordekhai tetap teguh pada pendiriannya.


Pada akhirnya justru Mordekhai yang mendapatkan kehormatan, sebaliknya Haman beserta keluarga dan pengikutnya mendapatkan hukuman mati.


Apa yang dapat kita pelajari dari kisah tersebut?


1. Seseorang yang gila hormat mengambil kemuliaan Tuhan bagi dirinya sendiri. Suatu saat akan menanggung akibatnya, bukan dimuliakan tetapi direndahkan dan mendapatkan hukuman.


2. Seseorang yang hidup dalam kebenaran dan memuliakan Tuhan akan menerima kehormatan dan kedudukan yang tinggi sebab promosi datang dari Tuhan. Tuhan akan meninggikan orang-orang yang rendah hati sekalipun secara duniawi mustahil tetapi Tuhan selalu punya cara.


Galatia 5:26 (TB)  dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.


Biarlah renungan ini mengajarkan kita semakin rendah hati dan memberikan segala pujian kehormatan hanya bagi Tuhan. Haleluya, Tuhan Yesus memberkati. (Ps.BW)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages