Pengorbanan Dalam Ibadah

 



Kamis, 17 Pebruari 2022


Bacaan Alkitab Setahun: Bilangan 28-30


Bilangan 29:39 (TB)  Itulah semuanya yang harus kamu olah bagi TUHAN pada hari-hari rayamu sebagai korban-korban bakaranmu, korban-korban sajianmu, korban-korban curahanmu dan korban-korban keselamatanmu, selain dari korban-korban nazarmu dan korban-korban sukarelamu.


Dalam setiap peribadatan bangsa Israel tidak pernah luput dari pengorbanan. Lembu, domba, merpati dikorbankan, tepung diolah dan minyak atau anggur dicurahkan sesuai dengan kemampuan seseorang dalam memberikan persembahan kepada Tuhan. Tidak ada yang datang dalam ibadah tanpa membawa korban di hadapan Tuhan.


Setiap hari raya termasuk hari Sabat mereka datang kepada Tuhan dengan membawa persembahan. Oleh sebab itu banyak ayat yang menyebutkan agar "jangan menghadap Tuhan dengan tangan hampa."

Keluaran 23:15 (TB)  Hari raya Roti Tidak Beragi haruslah kaupelihara; tujuh hari lamanya engkau harus makan roti yang tidak beragi, seperti yang telah Kuperintahkan kepadamu, pada waktu yang ditetapkan dalam bulan Abib, sebab dalam bulan itulah engkau keluar dari Mesir, tetapi janganlah orang menghadap ke hadirat-Ku dengan tangan hampa. 


Bagaimana dengan ibadah yang kita lakukan kepada Tuhan? Apakah pengorbanan yang layak kita berikan kepada Tuhan?


1. Yang terutama adalah persembahkanlah tubuh kita sebagai persembahan yang hidup.


Roma 12:1 (TB)  Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. 


2. Belajarlah berkorban dari segala hal yang Tuhan percayakan kepada kita misalnya waktu, tenaga, talenta maupun keuangan sesuai dengan kemampuan kita. Milikilah motivasi kasih dan sukarela bukan karena paksaan.


2 Korintus 9:7 (TB)  Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.


Hari raya atau ibadah akan menjadi perayaan yang indah dan berkenan bila setiap umat tahu bagaimana berkorban, bukan karena terpaksa tetapi karena mengasihi Tuhan. Kiranya renungan ini membangkitkan kerinduan kita untuk semakin menyenangkan Tuhan. Haleluya, Tuhan Yesus memberkati. (Ps.BW)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages