Kesombongan Rohani Berujung Pemberontakan

 


Minggu, 13 Pebruari 2022


Bacaan Alkitab Setahun: Bilangan 16-18


Bilangan 16:9-11 (TB)  Belum cukupkah bagimu, bahwa kamu dipisahkan oleh Allah Israel dari umat Israel dan diperbolehkan mendekat kepada-Nya, supaya kamu melakukan pekerjaan pada Kemah Suci TUHAN dan bertugas bagi umat itu untuk melayani mereka, 

dan bahwa engkau diperbolehkan mendekat bersama-sama dengan semua saudaramu bani Lewi? Dan sekarang mau pula kamu menuntut pangkat imam lagi?

Sebab itu, engkau ini dengan segenap kumpulanmu, kamu bersepakat melawan TUHAN. Karena siapakah Harun, sehingga kamu bersungut-sungut kepadanya?" 


Sebagian orang Lewi membuat perkumpulan terdiri dari 250 orang yang dipimpin oleh Korah, Datan dan Abiram. Mereka adalah orang-orang yang dipercaya untuk melayani mezbah dan pekerjaan di Kemah Suci sehingga merasa lebih suci dan lebih layak untuk menjadi pemimpin. Perkumpulan ini memberontak kepada Musa dan Harun serta menuntut pangkat imam. Sesungguhnya mereka memberontak kepada Tuhan bukan kepada Musa dan Harun. Pada akhirnya mereka menerima tulah, semuanya mati ditelan hidup-hidup masuk ke dalam bumi yang terbelah.


Kita belajar dalam kisah tersebut sesungguhnya pemicu pemberontakan mereka adalah kesombongan rohani.


1. Kerohanian yang tinggi merasa lebih layak daripada pemimpin mereka, sekalipun tidak menerima panggilan dan kepercayaan dari Tuhan.


2. Pelayanan di mezbah dalam ibadah membuat mereka merasa harus dihormati dan diberikan kedudukan tinggi.


Marilah kita mewaspadai fenomena tersebut, masih bisa terjadi dalam gereja masa kini. Apabila ada orang-orang yang merasa mampu, layak dan lebih hebat sehingga menghasut rekan-rekan sepelayanan untuk menghakimi bahkan melawan pemimpin rohani. Hal ini akan menimbulkan konflik dalam pelayanan dan tidak jarang menyebabkan perpecahan dalam gereja.


Belajarlah rendah hati, lakukanlah pelayanan dengan taat dan setia sebagaimana panggilan dan kepercayaan yang Tuhan berikan. Dukunglah para pemimpin melakukan tugasnya. Bila ada kelemahan para pemimpin, lengkapilah dengan kelebihan yang kita punya bukan dengan maksud mencari kedudukan atau pembenaran tetapi semata-mata karena mau menjadi seorang hamba.


Biarlah kisah tersebut menjadi pelajaran bagi kita. Jangan biarkan ada kesombongan rohani yang berujung pada pemberontakan. Selamat hari Minggu, selamat beribadah dan Tuhan Yesus memberkati. (Ps.BW)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages