Tidak Kompromi Dengan Penyembahan Berhala

 

Rabu, 3 Mei 2023

Bacaan Alkitab Setahun: 2 Tawarikh 13-15

2 Tawarikh 15:16 (TB)  Bahkan raja Asa memecat Maakha, neneknya, dari pangkat ibu suri, karena neneknya itu membuat patung Asyera yang keji. Asa merobohkan patung yang keji itu, menumbuknya sampai halus dan membakarnya di lembah Kidron.

Raja Asa yang menjadi raja atas kaum Yehuda dan Benyamin melakukan pembaharuan yang radikal. Ia tidak kompromi dengan penyembahan berhala. Ia menyingkirkan dewa-dewa kejijikan dari tanah Yehuda dan Benyamin, mempersembahkan kembali korban kepada TUHAN dan mengikat sumpah setia kepada-Nya.

Ada satu keputusan yang menunjukkan bahwa raja Asa tidak kompromi dengan penyembahan berhala. Raja Asa memecat neneknya dari jabatan ibu suri dan menghancurkan semua patung Asyera yang keji. Mengutip dari laman Wikipedia, Ibu suri. Ibu suri adalah gelar untuk ibu dari penguasa monarki (kerajaan). Gelar ini juga dapat diperuntukkan kepada permaisuri yang telah menjanda. Meskipun demikian, tidak setiap ibu dari penguasa monarki atau janda permaisuri mendapat gelar ibu suri secara otomatis.

Sikap yang ditunjukkan oleh Raja Asa merupakan sikap yang tidak kompromi terhadap penyembahan berhala sekalipun dilakukan oleh orang-orang terdekat yang memiliki pengaruh kuat dalam keluarganya.

Pelajaran hari ini: kita juga bisa meneladani sikap raja Asa. Ketika ada keluarga dan sanak saudara yang melakukan penyembahan berhala harus berani menegur dan menasehati supaya kembali kepada jalan yang benar. Penyembahan berhala yang dilakukan mungkin mengadakan ritual-ritual mistis, mempercayai benda-benda azimat dan mantra, mempercayai kitab primbon dan ramalan bintang, memelihara dan memberi sesaji hari-hari tertentu serta pergi ke dukun atau paranormal (orang pintar) untuk meminta petunjuk dan sebagainya. Jangan memberi ruang untuk kompromi dengan penyembahan berhala karena akan berakibat fatal dalam diri dan keluarga kita. Selamat beraktifitas, Tuhan Yesus memberkati. (PBW)