Kamis, 10 Maret 2022
Bacaan Alkitab Setahun: Yosua 22-24
Yosua 22:28 (TB) Lagi kata kami: Apabila di kemudian hari demikian dikatakan mereka kepada kita dan kepada keturunan kita, maka kita akan berkata: Tengoklah bangunan tiruan mezbah TUHAN itu, yang telah dibuat oleh nenek moyang kami. Bukan untuk korban bakaran dan bukan untuk korban sembelihan, tetapi mezbah itu menjadi saksi antara kami dan kamu.
Sebelum menyeberang sungai Yordan, bani Ruben, bani Gad dan suku Manasye telah mendapatkan milik pusaka. Tetapi Yosua meminta agar para pemimpin mereka membantu suku-suku yang lain memerangi para musuh di seberang sungai Yordan. Setelah tugas mereka selesai, mereka diantar pulang oleh para pemimpin dari suku-suku yang lain kembali ke milik pusakanya.
Tiba di tempat tujuan mereka melihat ternyata bani Ruben, bani Gad dan suku Manasye yang ditinggalkan telah membuat replika mezbah Tuhan. Sempat terjadi salah paham, dikira mereka menyembah replika mezbah Tuhan yang artinya menyembah berhala sebab bukan mezbah Tuhan yang asli. Setelah menerima penjelasan dari bani Ruben, bani Gad dan suku Manasye akhirnya mereka bisa menerima motivasi dalam membuat replika mezbah Tuhan yaitu menjadi saksi bagi keturunan mereka yang tidak mengalami penyertaan Tuhan di padang gurun.
Dalam konteks saat ini ada gereja-gereja dan orang percaya membuat replika benda-benda yang bersifat religius. Ada mezbah Tuhan atau tabut Allah, ada salib, ada foto atau patung Yesus dipajang, ada salib sebagai liontin perhiasan dan sebagainya.
Bagaimana kita menyikapi replika-replika tersebut?
1. Replika bukan benda-benda untuk disembah.
Firman Tuhan melarang kita menyembah benda-benda, patung atau replika benda-benda yang berhubungan dengan Tuhan. Menyembah benda-benda tersebut sama artinya menyembah berhala atau menjadikan benda-benda tersebut sebagai ilah. Ada gereja yang memasang replika tabut Allah di ruang ibadah, tapi bukan untuk disembah dan dikultuskan.
2. Replika bisa bertujuan sebagai kesaksian.
Kesaksian yang dimaksud bila kita melihat benda-benda tersebut akan mengingat karya Tuhan dalam hidup kita. Misal melihat benda atau gambar salib, maka kita akan mengingat karya Tuhan Yesus yang telah menebus dan menyelamatkan manusia berdosa. Melalui replika tersebut kita juga bersaksi kepada orang lain yang menanyakan maksud dibuat benda-benda tersebut.
Kiranya kisah bani Ruben, bagi Gad dan suku Manasye dalam membuat replika mezbah Tuhan dapat memberi pemahaman baru bagi kita. Replika tersebut bukan untuk disembah tetapi menjadi saksi karya Tuhan dalam kehidupan orang percaya. Haleluya, Tuhan Yesus memberkati. (Ps.BW)
Puji Tuhan
BalasHapus