Selasa, 29 Maret 2022
Bacaan Alkitab Setahun: 2 Samuel 1-3
2 Samuel 3:14-16 (TB) Daud mengirim utusan juga kepada Isyboset, anak Saul, dengan pesan: "Berikanlah isteriku Mikhal, yang telah kuperoleh dengan seratus kulit khatan orang Filistin."
Lalu Isyboset menyuruh mengambil perempuan itu dari pada suaminya, yakni Paltiel bin Lais.
Dan suaminya berjalan bersama-sama dengan dia, sambil mengikuti dia dengan menangis sampai ke Bahurim. Lalu berkatalah Abner kepadanya: "Ayo, pulanglah." Maka pulanglah ia.
Mikhal adalah anak perempuan raja Saul. Saul memberikan kepada Daud karena Daud berhasil memenuhi mahar yang diminta Saul yaitu seratus kulit khatan orang Filistin. Akan tetapi ketika Saul benci dan berniat membunuh Daud, Mikhal diambil oleh Saul dari Daud dan diberikan kepada seorang yang disukai raja yaitu Paltiel bin Lais untuk menjadi isterinya. Setelah Saul mati dan Daud menjadi raja, Daud menginginkan Mikhal kembali kepadanya. Atas perintah Abner panglima Saul yang memihak kepada Daud, Mikhal diambil paksa dari suaminya dan diberikan kembali kepada Daud.
Dalam kisah ini kita memperhatikan pribadi Mikhal, seorang perempuan yang kehilangan jati diri. Mengapa? Mikhal bagaikan seorang isteri yang menjadi "piala bergilir". Menjadi isteri Daud karena Daud berhasil menjawab tantangan ayahnya. Diambil oleh ayahnya dari Daud dan menjadi isteri Paltiel bin Lais. Akhirnya kembali lagi ke pangkuan Daud setelah Daud menjadi raja. Semua kisah yang dialami oleh Mikhal membuatnya kehilangan jati diri. Barangkali ia bertanya dalam dirinya, "Siapakah aku ini yang sesungguhnya?"
Kehilangan jati diri dan pencarian pribadinya menyebabkan ia tidak sungguh-sungguh mencintai dan tunduk kepada Daud. Sebagai contoh ketika Daud membawa pulang tabut Allah ke Yerusalem, Mikhal bukan ikut bersukacita tetapi justru memandang rendah raja Daud.
2 Samuel 6:16 (TB) Ketika tabut TUHAN itu masuk ke kota Daud, maka Mikhal, anak perempuan Saul, menjenguk dari jendela, lalu melihat raja Daud meloncat-loncat serta menari-nari di hadapan TUHAN. Sebab itu ia memandang rendah Daud dalam hatinya.
2 Samuel 6:20 (TB) Ketika Daud pulang untuk memberi salam kepada seisi rumahnya, maka keluarlah Mikhal binti Saul mendapatkan Daud, katanya: "Betapa raja orang Israel, yang menelanjangi dirinya pada hari ini di depan mata budak-budak perempuan para hambanya, merasa dirinya terhormat pada hari ini, seperti orang hina dengan tidak malu-malu menelanjangi dirinya!"
Akibat sikapnya, Tuhan menutup kandungan Mikhal seumur hidupnya.
2 Samuel 6:23 (TB) Mikhal binti Saul tidak mendapat anak sampai hari matinya.
Apa yang dapat kita pelajari dari kisah tersebut? Kehilangan jati diri dapat membuat seseorang memiliki sikap yang negatif sepanjang hidupnya. Oleh sebab itu temukanlah jati diri kita yang sejati dalam Kristus agar kita dapat menyikapi segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita dengan bijak sehingga kita mengalami berkat yang Tuhan sediakan. Selamat beraktifitas, Tuhan Yesus memberkati. (Ps.BW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar