Kamis, 17 Maret 2022
Bacaan Alkitab Setahun: Hakim-hakim 19-21
Hakim-hakim 20:8-9 (TB) Kemudian bangunlah seluruh bangsa itu dengan serentak, sambil berkata: "Seorang pun dari pada kita takkan pergi ke kemahnya, seorang pun dari pada kita takkan pulang ke rumahnya.
Inilah yang akan kita lakukan kepada Gibea; memeranginya, dengan membuang undi!
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, perang saudara adalah perang antara dua kekuatan dalam satu bangsa atau satu negara.
Dalam kisah tersebut terjadi perang saudara antara suku Benyamin dengan semua suku Israel lainnya.
Kita akan belajar beberapa hal tentang perang tersebut.
1. Penyebab perang saudara.
Orang-orang dursila di Gibea memperkosa gundik orang Lewi sampai mati. Suaminya memotong mayatnya dan mengirim kepada segala suku Israel. Semula orang-orang Israel hanya menuntut agar suku Benyamin menyerahkan orang-orang dursila tersebut karena telah berbuat kejahatan yang keji di tengah-tengah bangsa Israel. Tetapi mereka menutup mata dan membela orang-orang dursila tersebut sehingga perang saudara tidak dapat dielakkan.
2. Perang memakan banyak korban.
Dari suku Benyamin tewas dalam peperangan sejumlah 50.000 orang (Hakim-hakim 20:35, 46).
Dari suku Israel yang lain tewas dalam peperangan 30.060 orang (Hakim-hakim 20:21, 25, 31, 39).
3. Penyesalan selalu datang terlambat.
Suku Benyamin adalah suku dengan jumlah terkecil di antara orang Israel. Dengan 50.000 orang yang tewas jumlah mereka semakin sedikit. Pada akhirnya orang-orang Israel menyesal telah menewaskan sangat banyak dari suku Benyamin.
Hakim-hakim 21:2-3 (TB) Ketika bangsa itu datang ke Betel dan tinggal di situ di hadapan Allah sampai petang, maka mereka pun menyaringkan suaranya menangis dengan sangat keras,
katanya: "Mengapa, ya TUHAN, Allah Israel, terjadi hal yang begini di antara orang Israel, yakni bahwa hari ini satu suku dari antara orang Israel hilang?"
Hakim-hakim 21:15 (TB) Maka bangsa itu merasa kasihan kepada suku Benyamin, karena TUHAN telah membuat keretakan di antara suku-suku Israel.
Beberapa pekan ini terjadi peperangan antara negara Rusia dan Ukraina. Mereka sesungguhnya adalah satu rumpun bangsa atau satu saudara. Tetapi peperangan di antara mereka telah merenggut puluhan ribu nyawa, jutaan orang mengungsi dan banyak kehilangan sanak saudara. Bahkan tak terhitung lagi berapa banyak fasilitas yang hancur. Belum lagi dampaknya yang sangat besar dalam ekonomi dan hubungan antar negara di dunia. Pada akhirnya akan terjadi penyesalan yang sangat mendalam akibat peperangan ini. Oleh sebab itu kita mengajak Anda semua untuk turut berdoa bagi perdamaian dan pemulihan antara Rusia dan Ukraina, juga dalam hubungan dengan negara-negara lain.
Mari kita hindari perang saudara, terlebih bangsa Indonesia yang terdiri dari ribuan suku, kaum dan bahasa. Damai sejahtera dan kasih Tuhan kiranya senantiasa melimpah atas negeri kita tercinta. Haleluya, Tuhan Yesus memberkati. (Ps.BW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar