Tipe Kualitas Pengikut

 


Sabtu, 13 Maret 2021

Bacaan Alkitab Setahun: Hakim-hakim 7-9


Hakim-hakim 7:3 (TB)  Maka sekarang, serukanlah kepada rakyat itu, demikian: Siapa yang takut dan gentar, biarlah ia pulang, enyah dari pegunungan Gilead." Lalu pulanglah dua puluh dua ribu orang dari rakyat itu dan tinggallah sepuluh ribu orang. 


Menarik sekali, penulis pagi ini mendapat rhema dari Kitab Hakim-hakim 7. Dari 32.000 orang yang mengikuti Gideon untuk berperang ternyata kita bisa membagi dalam 3 kelompok.


1. Pengikut yang tanpa visi.

Mereka yang pulang setelah ditantang keseriusannya adalah 22.000 orang. Mereka ini adalah yang ikut maju berperang tanpa visi dan kemampuan. Mereka hanyalah ikut-ikutan atau secara emosional bangkit tetapi tidak memiliki tujuan.
Hakim-hakim 7:3 (TB)  Maka sekarang, serukanlah kepada rakyat itu, demikian: Siapa yang takut dan gentar, biarlah ia pulang, enyah dari pegunungan Gilead." Lalu pulanglah dua puluh dua ribu orang dari rakyat itu dan tinggallah sepuluh ribu orang. 

Di antara orang-orang yang mengikut kita mungkin ada yang hanya simpatisan, tanpa komitmen, tanpa tujuan sehingga mudah menyerah apabila mengalami tantangan.


2. Pengikut tanpa karakter.

Dari 10.000 orang yang bersama Gideon kemudian disharing lagi. Yang tidak lolos dalam penyaringan ini adalah 9.700 orang. Mereka minum air langsung dengan mulutnya langsung dari sungai. Ini menggambarkan mereka tidak memiliki penguasaan diri ketika dalam keadaan haus sehingga mengesampingkan etika dan karakter yang luhur.

Hakim-hakim 7:6 (TB)  Jumlah orang yang menghirup dengan membawa tangannya ke mulutnya, ada tiga ratus orang, tetapi yang lain dari rakyat itu semuanya berlutut minum air.


3. Pengikut dengan karakter yang unggul.

Ternyata hanya 300 orang yang terpilih, yaitu mereka yang mengambil air dengan tangannya dan menjilat dari tangannya. Ini menggambarkan orang-orang yang bisa menguasai diri dan menjaga etika serta karakter yang luhur. Merekalah yang dipilih Tuhan untuk menyertai Gideon mengalahkan bangsa Midian.
Tuhan hanya memakai orang-orang yang memiliki karakter yang unggul, supaya ketika mengalami kemenangan mereka tidak menjadi sombong dan memegahkan diri.


Perhatikanlah orang-orang yang bersama dengan kita, tidak semua memiliki kualitas yang baik. Ada yang hanya ikut-ikutan, ada yang ikut tapi karakternya masih buruk, tetapi ada sebagian kecil yang memiliki karakter unggul. Bijaksanalah dalam mempercayakan tugas dan tanggung jawab kepada mereka. Ada pepatah "the right man in the right place" yaitu tempatkanlah orang yang benar pada posisi yang benar. Semoga renungan ini memberi inspirasi kepada kita semua dalam berkarya maupun melayani Tuhan. Haleluya, greater blessing. (Ps.BW)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages