Menghargai Otoritas

 


Sabtu, 27 Maret 2021


Bacaan Alkitab Setahun: 1 Samuel 25-27


1 Samuel 26:9 (TB)  Tetapi kata Daud kepada Abisai: "Jangan musnahkan dia, sebab siapakah yang dapat menjamah orang yang diurapi TUHAN, dan bebas dari hukuman?" 


Daud hidup dalam kesesakan karena Saul terus-menerus memburunya untuk dibunuh. Daud tidak bisa hidup tenang, sekian lama menjadi buronan yang selalu berpindah-pindah tempat.


Sebenarnya ada kesempatan bagi Daud untuk mengakhiri masalahnya. Ketika Saul dan tentaranya tidur nyenyak, Daud masuk ke dalam perkemahan mereka. Para pengikut Daud bahkan menyuruhnya untuk segera membunuh Saul. Tetapi Daud memiliki prinsip yang luar biasa yaitu Ia tidak mau menjamah orang yang diurapi Tuhan. Bagaimana pun Saul tetaplah raja yang diangkat dan diurapi Tuhan.


Kisah tersebut meyakinkan kita bahwa orang yang tunduk atau menghargai otoritas akan menerima otoritas. Pada waktunya Tuhan, Daud diangkat menjadi raja Israel tanpa melawan otoritas yang Tuhan tempatkan di atasnya.


Dalam kehidupan sehari-hari, ada orang-orang yang memburu kekuasaan dengan melakukan pengkhianatan kepada otoritas. Dimulai dari menyebarkan hoaks, fitnah, menggunakan buzzer di media sosial dengan maksud untuk menjatuhkan otoritas yang Tuhan pilih. Semua ini tidak bisa dibenarkan.


Persaingan dalam pekerjaan tidak seharusnya tidak menghargai otoritas pimpinan, tetapi secara profesional. Bahkan ironisnya masalah ini juga timbul dalam pelayanan. Orang-orang yang tidak puas dengan pelayanan, melakukan gerakan untuk melawan atau memisahkan dari otoritas. Gereja dan pelayanan menjadi pecah karena orang-orang yang memiliki ambisi pribadi berdasarkan prinsip duniawi.


Marilah kita menerapkan prinsip hidup Daud dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang rendah hati akan ditinggikan. Orang yang menghargai otoritas akan menerima otoritas. Haleluya, Tuhan memberkati. (Ps.BW)







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages