Sabtu, 7 Maret 2020
Bacaan Alkitab Setahun: Yosua 16-18
Yosua 18:3 (TB) Sebab itu berkatalah Yosua kepada orang Israel: "Berapa lama lagi kamu bermalas-malas, sehingga tidak pergi menduduki negeri yang telah diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allah nenek moyangmu?
Sikap malas merupakan penyebab seseorang tidak mengalami kemajuan atau keberhasilan dalam hidupnya. Tuhan sudah menetapkan pembagian tanah bagi setiap suku Israel, tetapi ada beberapa suku yang tidak segera menduduki. Mengapa malas dan apa yang menyebabkan malas?
1. Tidak punya atau kehilangan visi.
Visi setiap suku bangsa Israel seharusnya adalah menduduki tanah sesuai dengan pembagian yang ditetapkan. Tetapi karena kehilangan visi, menyebabkan mereka tidak fokus atau tidak "ngotot" mewujudkan visi mereka. Akibatnya mereka santai-santai dan tidak segera melangkah memasuki tanah mereka. Demikian pula dalam kehidupan sehari-hari, orang akan menjadi malas bila kehilangan visi baik dalam keluarga, pekerjaan/bisnis, studi maupun pelayanan.
Visi setiap suku bangsa Israel seharusnya adalah menduduki tanah sesuai dengan pembagian yang ditetapkan. Tetapi karena kehilangan visi, menyebabkan mereka tidak fokus atau tidak "ngotot" mewujudkan visi mereka. Akibatnya mereka santai-santai dan tidak segera melangkah memasuki tanah mereka. Demikian pula dalam kehidupan sehari-hari, orang akan menjadi malas bila kehilangan visi baik dalam keluarga, pekerjaan/bisnis, studi maupun pelayanan.
2. Tidak mau berpisah.
Suku-suku yang belum menduduki tanahnya mereka hidup bersama. Memang ada keakraban dan kebersamaan di antara mereka. Tetapi hal ini menyebabkan mereka menjadi malas untuk berpisah menduduki tanah-tanah yang diberikan kepada mereka. Tahun 1970-an, pemerintah menggalakkan program transmigrasi dari Jawa ke Sumatera. Sebagian enggan atau malas karena ada pepatah "mangan ora makan sih penting ngumpul" (makan atau tidak makan yang penting berkumpul), akibatnya sampai sekarang mereka hidup di Jawa dengan tanah yang sempit atau tidak memiliki tanah untuk keluarga mereka. Sebaliknya mereka yang bersedia membangun harapan di daerah transmigrasi, mereka mendapatkan rumah dan tanah 2 HA, saat ini tanah mereka ditanami kelapa sawit atau
Suku-suku yang belum menduduki tanahnya mereka hidup bersama. Memang ada keakraban dan kebersamaan di antara mereka. Tetapi hal ini menyebabkan mereka menjadi malas untuk berpisah menduduki tanah-tanah yang diberikan kepada mereka. Tahun 1970-an, pemerintah menggalakkan program transmigrasi dari Jawa ke Sumatera. Sebagian enggan atau malas karena ada pepatah "mangan ora makan sih penting ngumpul" (makan atau tidak makan yang penting berkumpul), akibatnya sampai sekarang mereka hidup di Jawa dengan tanah yang sempit atau tidak memiliki tanah untuk keluarga mereka. Sebaliknya mereka yang bersedia membangun harapan di daerah transmigrasi, mereka mendapatkan rumah dan tanah 2 HA, saat ini tanah mereka ditanami kelapa sawit atau
perkebunan lainnya dan hidupnya lebih mapan daripada di daerah asal.
3. Ketakutan mengadapi musuh seperti sebelumnya.
Tidak semua tanah di Kanaan dihuni oleh musuh-musuh yang kuat. Akan tetapi pengalaman berperang melawan musuh-musuh sebelumnya telah membuat mereka berpikiran negatif, merasa bahwa tanah yang diperuntukkan bagi mereka juga dihuni oleh musuh-musuh yang kuat. Beberapa orang takut kepada hal-hal yang sebenarnya belum tentu terjadi. Saat ini, banyak orang menjadi panik dan ketakutan terkena virus corona sehingga ada yang hanya mengurung diri di rumah dan takut bepergian. Atau menyerbu toko-toko untuk menimbun bahan makanan menjadi persediaan yang berlebihan.
Tidak semua tanah di Kanaan dihuni oleh musuh-musuh yang kuat. Akan tetapi pengalaman berperang melawan musuh-musuh sebelumnya telah membuat mereka berpikiran negatif, merasa bahwa tanah yang diperuntukkan bagi mereka juga dihuni oleh musuh-musuh yang kuat. Beberapa orang takut kepada hal-hal yang sebenarnya belum tentu terjadi. Saat ini, banyak orang menjadi panik dan ketakutan terkena virus corona sehingga ada yang hanya mengurung diri di rumah dan takut bepergian. Atau menyerbu toko-toko untuk menimbun bahan makanan menjadi persediaan yang berlebihan.
Amsal 12:27 (TB) Orang malas tidak akan menangkap buruannya, tetapi orang rajin akan memperoleh harta yang berharga.
Jangan malas, jadilah orang yang rajin sebab Anda mendapat harta yang berharga yaitu semua berkat yang disediakan Tuhan bagi Anda. Tuhan memberkati, greater blessing. (Ps.BW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar