Sabtu, 10 Agustus 2019
Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 64-66
Yesaya 64:8 (TB) Tetapi sekarang, ya TUHAN, Engkaulah Bapa kami! Kamilah tanah liat dan Engkaulah yang membentuk kami, dan kami sekalian adalah buatan tangan-Mu.
Sang Penjunan dan tanah liat menggambarkan hubungan Tuhan dengan umat-Nya. Ada beberapa hal yang patut kita renungkan dalam hubungan ini.
1. Sang Penjunan selalu memiliki rencana yang terbaik bagi umat-Nya.
Yeremia 18:4 (TB) Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya.
Yeremia 18:4 (TB) Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya.
Apapun keadaan kita, mungkin hancur atau rusak, Tuhan selalu peduli dan memiliki rencana yang terbaik bagi kita. Kita tidak bisa berbantah dengan Tuhan tentang masa depan, percayalah rencana Tuhan jauh lebih baik daripada rencana kita.
2. Dari kehinaan menjadi kemuliaan.
Tanah liat menggambarkan kondisi yang tidak berharga, tetapi dibuat oleh Sang Penjunan menjadi benda yang mulia dan bernilai mahal. Hal ini menggambarkan kehidupan kita dahulu di dalam dosa, penuh dengan kehinaan. Tetapi di dalam Kristus kita dijadikan berharga, bahkan terus dikerjakan agar semakin mulia dan indah dalam rencana Tuhan.
Tanah liat menggambarkan kondisi yang tidak berharga, tetapi dibuat oleh Sang Penjunan menjadi benda yang mulia dan bernilai mahal. Hal ini menggambarkan kehidupan kita dahulu di dalam dosa, penuh dengan kehinaan. Tetapi di dalam Kristus kita dijadikan berharga, bahkan terus dikerjakan agar semakin mulia dan indah dalam rencana Tuhan.
3. Ketaatan menjadikan proses yang dilalui menjadi cepat.
Sebaliknya ketidaktaatan memaksa Tuhan berulang kali memproses dari awal lagi sehingga membutuhkan waktu lebih lama. Jangan membuang-buang waktu dalam ketidaktaatan, tetapi taatlah kepada rencana dan proses yang sedang Tuhan kerjakan sehingga bisa melalui proses Tuhan dengan lebih cepat.
Sebaliknya ketidaktaatan memaksa Tuhan berulang kali memproses dari awal lagi sehingga membutuhkan waktu lebih lama. Jangan membuang-buang waktu dalam ketidaktaatan, tetapi taatlah kepada rencana dan proses yang sedang Tuhan kerjakan sehingga bisa melalui proses Tuhan dengan lebih cepat.
Tuhan adalah Sang Penjunan dan kita adalah tanah liat-Nya. Biarlah terjadi dalam hidup kita semua yang Tuhan rencanakan dan kerjakan sehingga kita menjadi bejana kemuliaan-Nya. Tuhan memberkati. (Ps.BW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar