Jumat, 21 Juni 2019
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 86-90
Mazmur 90:12 (TB) Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.
Hati yang bijaksana dibangun melalui setiap proses. Itulah sebabnya Daud meminta agar Tuhan mengajarinya menghitung hari-hari dalam kehidupannya.
Menghitung hari berbeda dengan menghitung hari-hari. Menghitung hari artinya menanti waktunya tiba. Sedangkan menghitung hari-hari artinya adalah:
1. Menghargai waktu.
Tidak menggunakan atau membuang waktu untuk hal-hal yang sia-sia. Disiplin dalam waktu, selalu tepat waktu dan tidak terlambat. Menggunakan waktu sesuai dengan porsinya. Cukup istirahat, cukup untuk keluarga, cukup untuk rekreasi, cukup untuk bekerja dan cukup untuk beribadah setiap hari.
Tidak menggunakan atau membuang waktu untuk hal-hal yang sia-sia. Disiplin dalam waktu, selalu tepat waktu dan tidak terlambat. Menggunakan waktu sesuai dengan porsinya. Cukup istirahat, cukup untuk keluarga, cukup untuk rekreasi, cukup untuk bekerja dan cukup untuk beribadah setiap hari.
2. Belajar dari setiap peristiwa.
Orang yang bijaksana tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. Penting bagi kita untuk belajar apa yang telah terjadi. Jangan lakukan kembali hal yang salah dan tingkatkan hal-hal yang telah baik dan benar supaya menjadi semakin ahli dan rohani. Setiap peristiwa mengajarkan hikmat dan kehendak Tuhan. Biasakan diri menjadi peka kepada kehendak Tuhan melalui peristiwa yang terjadi. Peristiswa demi peristiwa disusun untuk mendewasakan kita, baik melalui peristiwa yang kita alami sendiri maupun melalui pengalaman orang lain.
Orang yang bijaksana tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. Penting bagi kita untuk belajar apa yang telah terjadi. Jangan lakukan kembali hal yang salah dan tingkatkan hal-hal yang telah baik dan benar supaya menjadi semakin ahli dan rohani. Setiap peristiwa mengajarkan hikmat dan kehendak Tuhan. Biasakan diri menjadi peka kepada kehendak Tuhan melalui peristiwa yang terjadi. Peristiswa demi peristiwa disusun untuk mendewasakan kita, baik melalui peristiwa yang kita alami sendiri maupun melalui pengalaman orang lain.
3. Mengucap syukur atas setiap berkat dan keadaan.
Mengucap syukur mematahkan kutuk atas kekecewaan dan kepahitan. Pasti setiap orang pernah marah, kecewa atau pahit hati. Tetapi orang yang bijaksana selalu mengucap syukur sehingga tidak memberi ruang kemarahan, kekecewaan dan kepahitan mengambil tempat dalam hidupnya. Bersyukurlah untuk setiap berkat Tuhan dan keadaan yang Tuhan ijinkan. Bisa saja keadaan yang terjadi tidak menyenangkan, tetapi Tuhan selalu punya rencana untuk mendatangkan kebaikan.
Mengucap syukur mematahkan kutuk atas kekecewaan dan kepahitan. Pasti setiap orang pernah marah, kecewa atau pahit hati. Tetapi orang yang bijaksana selalu mengucap syukur sehingga tidak memberi ruang kemarahan, kekecewaan dan kepahitan mengambil tempat dalam hidupnya. Bersyukurlah untuk setiap berkat Tuhan dan keadaan yang Tuhan ijinkan. Bisa saja keadaan yang terjadi tidak menyenangkan, tetapi Tuhan selalu punya rencana untuk mendatangkan kebaikan.
Setiap waktu sangat berharga. Menghargai waktu berarti juga menghargai Sang Pemberi waktu. Setiap orang diberikan waktu yang sama setiap hari. Maukah kita menghargai waktu, belajar menjadi lebih baik melalui setiap peristiwa, dan mengucap syukur dalam segala hal. Kiranya melalui itu semua Tuhan membuat hati kita semakin bijaksana. Tuhan memberkati. (Ps.BW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar