Bangun Untuk Tuhan




Minggu, 30 Juni 2019

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 131-135
Mazmur 132:3-5 (TB)  "Sesungguhnya aku tidak akan masuk ke dalam kemah kediamanku, tidak akan berbaring di ranjang petiduranku,
sesungguhnya aku tidak akan membiarkan mataku tidur atau membiarkan kelopak mataku terlelap,
sampai aku mendapat tempat untuk TUHAN, kediaman untuk Yang Mahakuat dari Yakub."

Ketika sadar pentingnya saat teduh di pagi hari, telah disiapkan jam alarm untuk membantu bangun pagi. Terlelap dalam tidur di keheningan malam. Mimpi indah dalam perjalanan yang melelahkan. Terdengarlah suara sayup-sayup alarm berbunyi. Manusia daging berkata, "Aku masih lelah". Manusia jiwa berkata, "Mimpiku belum selesai". Tetapi manusia roh terus bicara, "Saatnya bangun dan berjumpa dengan Tuhan!".

Berada di persimpangan antara "matikan alarm dan tidur lagi" atau "bangun, cuci muka dan berdoa", itulah yang sering terjadi. Sebuah peperangan rohani yang nyata di pagi hari! Jika manusia daging dan jiwa terlalu kuat maka akan memutuskan untuk tidur lagi. Tetapi jika manusia roh lebih kuat, maka terjagalah, bangun, cuci muka dan bersaat teduh.

Daud memaksa jiwa dan raganya terbangun untuk Tuhan.
Mazmur 57:9 (TB)  Bangunlah, hai jiwaku, bangunlah, hai gambus dan kecapi, aku mau membangunkan fajar!
Yesus berkata bahwa roh memang penurut tetapi daging lemah, inilah tantangan kita.
Matius 26:41 (TB)  Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."

Menyikapi kelemahan daging, marilah kita bertekad memperkuat manusia roh kita. Soal bangun bagi dan saat teduh adalah sebuah komitmen, kerinduan dan kebiasaan. Jika kita memaksa tubuh dan jiwa kita untuk bangun maka ia akan menurut. Tetapi jika kita memanjakan tubuh dan jiwa kita untuk tetap tidur maka iapun semakin tidak taat kepada kehendak roh kita, yang pada akhirnya tidak taat kepada Tuhan.

Seorang pahlawan iman dalam kegerakan reformasi gereja adalah Marthin Luther berkata, "Jika saya memberikan waktu tiga jam pertama tiap pagi untuk Tuhan, maka saya bisa melakukan jauh lebih banyak sepanjang hari." Bangun pagi untuk Tuhan dan bersaat teduh merupakan bentuk penyerahan hidup kita kepada Tuhan mulai dari awal hari. Sepanjang hari kita akan mengalami kekuatan, perlindungan dan berkat Tuhan menyertai. Selamat beribadah dan Tuhan memberkati. (Ps.BW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages