Jumat, 14 Juni 2019
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 51-55
Mazmur 51:19 (TB) Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
Dalam Perjanjian Lama, korban sembelihan merupakan ritual yang sangat penting. Ketika seseorang berdosa, maka ia mempersembahkan lembu atau domba di hadapan Tuhan melalui seorang imam. Lembu atau domba disembelih di hadapan Tuhan, dagingnya diolah dan dijadikan korban bakaran, darahnya dicurahkan di atas mezbah. Sesuai ketentuan Taurat, maka orang yang berdosa tersebut menerima pengampunan.
Tetapi sesungguhnya yang Tuhan kehendaki bukanlah ritual secara lahirilah. Ketika seseorang berdosa, Tuhan menghendaki pertobatan, yaitu di dalam jiwa dan hatinya. Oleh sebab itu ketika Daud jatuh dalam dosa, ia menyadari bukan korban sembelihan yang berkenan kepada Tuhan melainkan pertobatannya.
1. Jiwa yang hancur
Jiwa terdiri dari pikiran, perasaan dan kehendak. Jiwa yang berdosa dihancurkan supaya Tuhan bisa membangun kembali jiwa yang kudus.
A. Pikiran yang menyadari bahwa telah berbuat dosa.
B. Perasaan yang menyesal bahwa dosanya telah mendukakan Tuhan.
C. Kehendak untuk berbalik dan tidak berbuat dosa lagi.
Jiwa terdiri dari pikiran, perasaan dan kehendak. Jiwa yang berdosa dihancurkan supaya Tuhan bisa membangun kembali jiwa yang kudus.
A. Pikiran yang menyadari bahwa telah berbuat dosa.
B. Perasaan yang menyesal bahwa dosanya telah mendukakan Tuhan.
C. Kehendak untuk berbalik dan tidak berbuat dosa lagi.
Roma 6:6 (TB) Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.
2. Hati yang patah dan remuk
Hati adalah pusat kehidupan, dari dalam hatilah dosa itu muncul dan berbuah.
Amsal 4:23 (TB) Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.
Salah satu yang membuat seseorang sulit bertobat adalah hati yang keras. Sekalipun mendengar firman atau nasehat, tetapi bila hatinya keras tetap tidak bisa bertobat. Hati yang patah dan remuk dipersembahkan kepada Tuhan, artinya siap sedia diajar dan dibentuk oleh Tuhan. Hati yang demikian menjadi korban yang berkenan kepada Tuhan.
Hati adalah pusat kehidupan, dari dalam hatilah dosa itu muncul dan berbuah.
Amsal 4:23 (TB) Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.
Salah satu yang membuat seseorang sulit bertobat adalah hati yang keras. Sekalipun mendengar firman atau nasehat, tetapi bila hatinya keras tetap tidak bisa bertobat. Hati yang patah dan remuk dipersembahkan kepada Tuhan, artinya siap sedia diajar dan dibentuk oleh Tuhan. Hati yang demikian menjadi korban yang berkenan kepada Tuhan.
Yehezkiel 36:26 (TB) Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.
Apakah yang menghalangi pertobatan kita? Bukan keadaan, orang lain atau bahkan iblis yang selalu dikambinghitamkan. Yang menghalangi pertobatan kita adalah jiwa yang dikuasai dosa dan hati yang keras! Jika kita mau terus dibentuk dan dipulihkan oleh Tuhan miliki dua hal ini yaitu jiwa yang hancur dan hati yang patah dan remuk. Kiranya dua hal tersebut menjadi persembahan kita yang berkenan kepada Tuhan. Haleluya, Tuhan memberkati. (Ps.BW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar