Jumat, 19 April 2019
Bacaan Alkitab Setahun: 2 Raja-raja 19-21
2 Raja-raja 19:14 (TB) Hizkia menerima surat itu dari tangan para utusan, lalu membacanya; kemudian pergilah ia ke rumah TUHAN dan membentangkan surat itu di hadapan TUHAN.
Raja Hizkia dari Yehuda menerima surat ancaman dari Sanherib, raja negeri Asyur. Surat itu berisi tentang ancaman Sanherib untuk menyerang dan menduduki kerajaan Yehuda. Respon raja Hizkia sungguh mencerminkan bahwa ia adalah seorang yang beriman dan takut akan Tuhan. Setelah raja Hizkia membaca surat itu, segeralah ia pergi ke rumah TUHAN dan membentangkan surat itu di hadapan TUHAN.
2 Raja-raja 19:15-16, 19 (TB) Hizkia berdoa di hadapan TUHAN dengan berkata: "Ya TUHAN, Allah Israel, yang bertakhta di atas kerubim! Hanya Engkau sendirilah Allah segala kerajaan di bumi; Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi.
Sendengkanlah telinga-Mu, ya TUHAN, dan dengarlah; bukalah mata-Mu, ya TUHAN, dan lihatlah; dengarlah perkataan Sanherib yang telah dikirimnya untuk mengaibkan Allah yang hidup.
Maka sekarang, ya TUHAN, Allah kami, selamatkanlah kiranya kami dari tangannya, supaya segala kerajaan di bumi mengetahui, bahwa hanya Engkau sendirilah Allah, ya TUHAN."
Saat ini bangsa kita sedang mengalami ancaman setelah penyelenggaraan Pemilu yang sukses. Ancaman itu adalah perpecahan karena salah satu kontestan tidak mau mengakui kekalahannya dan justru mendeklarasikan diri sebagai pemenang secara sepihak berdasarkan hasil perhitungan internal. Bangsa kita sebenarnya sudah lelah dengan hiruk pikuk di tujuh bulan masa kampanye yang cukup panjang. Akankah kita dibebani lagi dengan sengketa Pemilu karena sifat arogan dari salah satu kontestan?
Aparat TNI dan Polri sudah mengantisipasi segala sesuatu yang mungkin terjadi. Tetapi sebagai anak-anak Tuhan, apakah yang bisa kita lakukan menghadapi ancaman konflik dan perpecahan pasca pemilu? Marilah kita meneladani raja Hizkia dalam menghadapi ancaman. Respon positifnya adalah datang kepada Tuhan, berdoa untuk kesatuan bangsa agar dihindarkan dari segala perpecahan. Kiranya Tuhan merendahkan orang yang sombong dan mengangkat orang yang rendah hati. Kiranya rekonsiliasi akan terjadi dan setiap pemimpin memiliki sikap negarawan untuk bersatu dalam membangun bangsa menjadi Indonesia maju.
Pada hari ini kita juga memperingati Jumat Agung, karya Tuhan yang terbesar untuk memulihkan hubungan manusia dengan Tuhan. Yesus Kristus memberikan respon yang positif terhadap manusia yang berdosa. Ia tidak menghukum manusia karena dosanya, sebaliknya Ia mengampuni dan menjadi korban untuk menyelamatkan manusia. Tuhan memberkati. (Ps.BW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar