Rabu, 24 April 2019
Bacaan Alkitab Setahun: 1 Taw 13-15
1 Tawarikh 15:13 (TB) Sebab oleh karena pada pertama kali kamu tidak hadir, maka TUHAN, Allah kita, telah menyambar di tengah-tengah kita, sebab kita tidak meminta petunjuk-Nya seperti seharusnya."
Daud berupaya memindahkan Tabut Allah dari Kiryat Yearim ke kota Daud. Tabut Allah melambangkan hadirat Tuhan, yaitu kehadiran Tuhan di tengah-tengah umat-Nya. Ada dua usaha yang dilakukan Daud. Yang pertama gagal tetapi yang kedua berhasil. Apa yang menyebabkan kegagalan dan keberhasilannya?
A. Usaha Daud pertama gagal.
Daud mengerahkan semua orang pilihan di antara orang Israel, tiga puluh ribu orang banyaknya. Dalam perjalanan lembu yang mengangkut tabut Allah tergelincir, sehingga Uza mengulurkan tangannya memegang tabut Allah. Maka bangkitlah murka Tuhan terhadap Uza sehingga ia mati. Daud menjadi marah dan takut memindahkan tabut Allah. Lalu Daud menitipkan tabut Allah ke rumah Obed Edom sehingga seisi rumahnya diberkati Tuhan. Melihat rumah Obed Edom diberkati, timbul keinginan Daud untuk kembali memindahkan tabut Allah ke kota Daud.
Mengapa usaha pertama Daud gagal?
1. Daud tidak memilih orang yang tepat dalam proses pemindahan tabut Allah. Mereka adalah kepala pasukan seribu, pasukan seratus dan semua pemuka. Memang secara kedudukan dan kemampuan mereka adalah orang-orang yang hebat, tetapi ... mereka bukanlah penyembah!
2. Orang-orang yang dipilih Daud dalam proses pemindahan ini tidak memahami SOP (Standar Operasional Pekerjaan).
Mereka tidak menyiapkan dan menguduskan diri.
Daud dan seluruh kaum Israel menari-nari di hadapan Tuhan dengan sekuat tenaga, diiringi nyanyian, kecapi, gambus, rebana, kelentung dan ceracap. (2 Sam 6:5). Mereka memang menyanyi dan memainkan alat musik tetapi bukan penyembah!
Daud menyadari kesalahannya tidak meminta petunjuk Tuhan dalam proses pemindahan tabut Allah.
1 Tawarikh 15:13 (TB) Sebab oleh karena pada pertama kali kamu tidak hadir, maka TUHAN, Allah kita, telah menyambar di tengah-tengah kita, sebab kita tidak meminta petunjuk-Nya seperti seharusnya."
B. Usaha Daud kedua berhasil.
Pengalaman pahit atas kegagalan dalam memindahkan tabut Allah, membuat Daud berhati-hati dalam memindahkan tabut Allah. Daud tidak sembarangan dalam memilih orang. Usaha yang kedua ini berhasil dan tabut Allah berhasil dibawa ke kota Daud, ke tempat yang sudah disiapkan oleh Daud.
Mengapa usaha kedua berhasil?
1. Daud telah belajar dari kesalahan usaha pertama, yaitu tidak mengikutsertakan orang Lewi. Kini Daud hanya mengijinkan orang Lewi yang akan mengangkat tabut Allah dan segenap prosesinya.
1 Tawarikh 15:2 (TB) Ketika itu berkatalah Daud: "Janganlah ada yang mengangkat tabut Allah selain dari orang Lewi, sebab merekalah yang dipilih TUHAN untuk mengangkat tabut TUHAN dan untuk menyelenggarakannya sampai selama-lamanya."
2. Orang-orang Lewi menguduskan dirinya sebelum melakukan pekerjaan pemindahan tabut Allah. Sekalipun mereka para penyembah, tetapi tidak sembarangan dalam bertugas. Mereka menguduskan diri!
1 Tawarikh 15:12 (TB) dan berkata kepada mereka: "Hai kamu ini, para kepala puak dari orang Lewi, kuduskanlah dirimu, kamu ini dan saudara-saudara sepuakmu, supaya kamu mengangkut tabut TUHAN, Allah Israel, ke tempat yang telah kusiapkan untuk itu.
3. Para imam dan orang-orang Lewi mengetahui SOP (Standar Operasional Pekerjaan) dalam proses pemindahan tabut Allah. Ada pepatah dalam bahasa Inggris "the right man in the right place", yang artinya menempatkan orang yang benar di tempat yang tepat.
Pelaksana usaha kedua pemindahan tabut Allah adalah para imam dan orang-orang Lewi. Mereka adalah orang-orang yang dikhususkan Tuhan untuk pekerjaan tersebut.
Apa hubungannya dengan judul "Ketika Para Penyembah Absen"?
Absen artinya tidak hadir atau tidak ada.
Gereja dan segala ibadahnya bisa saja menyanyi, memuji atau menyembah Tuhan. Tetapi seringkali orang-orang yang melakukannya bukan seorang penyembah. Mereka mungkin pandai menyanyi atau suaranya bagus. Mereka mungkin pandai bermain alat musik atau profesional. Mereka mungkin mahir dalam menari. Tetapi bukan seorang penyembah. Akibatnya gereja tidak mengalami berkat bahkan terjadi kutuk karena sembarangan dalam melayani Tuhan. Salah satu tandanya adalah orang-orang yang aktif dalam pelayanan hidupnya tidak berubah. Sekalipun mereka melayani dalam ibadah tetapi masih hidup dalam dosa!
Kita tentu tidak ingin kutuk terjadi dalam gereja dan jemaat. Oleh sebab itu marilah seluruh pelayan Tuhan, jadilah penyembah. Menyembah bukan hanya menyanyi tetapi memiliki persekutuan yang intim dengan Tuhan setiap hari dan hidup dalam kekudusan. Pastikan para penyembah ada di gereja, jangan sampai absen! Tuhan bertahta di atas pujian penyembahan umat-Nya. Tuhan memberkati. (Ps.BW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar