Jemaat Hidup Dalam Damai



Kamis, 9 Nopember 2017

Kisah Para Rasul 9:31 (TB) Selama beberapa waktu jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai. Jemaat itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus.

Mendengar konflik antar jemaat di sebuah gereja tentu membuat kita prihatin. Terlebih lagi konflik antar pelayan Tuhan yang membawa gereja ke dalam perpecahan. Ada pula yang mencari popularitas, mengejar status atau kedudukan dalam pelayanan sehingga dengan intrik yang jahat menyingkirkan sesama pelayan Tuhan.

Suasana gereja mula-mula sangatlah tidak stabil, mereka hidup di tengah aniaya dan iman yang belum dewasa sehingga mudah terjadi perselisihan. Tetapi di Kisah Para Rasul 9:31 diceritakan bahwa jemaat di Yudea, Galilea dan Samaria hidup dalam keadaan damai. Apakah rahasianya?

1. Jemaat itu dibangun.
Setiap hari jemaat hidup dalam pengajaran para rasul. Melalui pengajaran firman Tuhan membuat iman mereka semakin kuat.

2. Jemaat hidup dalam takut akan Tuhan.
Takut akan Tuhan artinya melakukan firman Tuhan dan menjauhi larangan-Nya. Jemaat hidup dalam kekudusan dan cara hidup yang berkenan kepada Tuhan.

3. Jemaat hidup dalam pertolongan dan penghiburan Roh Kudus.
Di tengah bahaya aniaya, Roh Kudus menyatakan kuasa dan mujizat-Nya. Mereka mendapatkan pertolongan Tuhan, kekuatan dan penghiburan Tuhan di saat menghadapi masalah.

Oleh karena ketiga hal tersebut jemaat mengalami pertumbuhan, tentu saja secara kualitas dan kuantitas. Bila kita rindu menjadi gereja yang hidup dalam damai dan pertumbuh, lakukanlah tiga hal tersebut. Tuhan memberkati. (Ps.BW)

posted from Bloggeroid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages