Minggu, 12 Nopember 2017
Kisah Para Rasul 17:11-12 (TB) Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian.
Banyak di antara mereka yang menjadi percaya; juga tidak sedikit di antara perempuan-perempuan terkemuka dan laki-laki Yunani.
Pada umumnya orang Yahudi dipandang sebagai orang yang keras kepala, munafik dan menolak Yesus sebagai Juru Selamat. Namun kebanyakan orang Yahudi yang tinggal di Kota Berea pada zaman para rasul sangat berbeda. Setelah Paulus dan Silas memberitakan Injil di Kota Berea, banyak orang Yahudi mulai percaya kepada Yesus.
Apa yang membuat orang Yahudi percaya kepada Injil?
1. Memiliki hati yang baik
Hati yang baik artinya tidak memiliki prasangka yang buruk kepada Injil. Hatinya juga lembut, bukan keras dalam menolak Injil sehingga membuka diri untuk menerima pengajaran yang baru. Hati yang baik tidak ada kepalsuan atau kemunafikan.
2. Menerima firman dengan segala kerelaan
Mereka mendengarkan firman Tuhan bukan dengan terpaksa tetapi dengan rela. Bukan karena disuruh melainkan motivasi itu lahir dari dalam hati mereka. Itulah sebabnya firman Tuhan lebih mudah tertanam di hati yang rela dibentuk dan diajar.
3. Mereka menyelidiki firman Tuhan setiap hari.
Hati yang haus akan firman Tuhan membuat mereka menyelidiki atau mempelajari firman Tuhan setiap hari. Karena lahir dari hati yang haus, mereka tidak mudah bosan dan jenuh, tetapi ada kesetiaan sehingga mereka menemukan kebenaran di dalam Injil.
Orang-orang Yahudi di Berea memiliki hati bagaikan tanah yang subur sehingga firman Tuhan dapat bertumbuh dan berbuah dalam hidup mereka. Menerima menerima Injil dan menjadi percaya. Kunci dari semua ini karena mereka memiliki hati yang haus dan lapar akan firman Tuhan. Selamat beribadah dan melayani Tuhan. (Ps.BW)
posted from Bloggeroid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar