Rabu, 15 Nopember 2017
Kisah Para Rasul 24:26 (TB) Sementara itu ia berharap, bahwa Paulus akan memberikan uang kepadanya. Karena itu ia sering memanggilnya untuk bercakap-cakap dengan dia.
Kisah tentang hakim yang menerima suap ternyata tidak hanya terjadi di masa kini. Pada zaman para rasul ada seorang hakim bernama Feliks. Dia tidak menemukan kesalahan dalam diri Paulus. Para penuduh tidak dapat menyampaikan dakwaan tentang Paulus sebab mereka saling berselisih paham tentang kebangkitan. Demikian juga Feliks tahu dengan benar-benar tentang Jalan Tuhan, tetapi malahan menunda memutuskan perkara Paulus. Hmm ... pasti ada maksud tertentu.
Dengan mengulur-ulur waktu memutus perkara Paulus, bahkan seringkali memanggil dan bercakap-cakap (di luar sidang), Feliks sang hakim berharap Paulus memberikan uang (suap) supaya dibebaskan. Ia berharap Paulus melobby-nya. Namun Paulus tidak memberi uang karena ia yakin tidak bersalah dan tahu kebenaran. Dalam peraturan peradilan adalah pantang seorang hakim bertemu dengan terdakwa di luar sidang. Hal ini jelas menyalahi kode etik peradilan.
Apakah alasan Feliks mengharapkan uang dari Paulus? Menarik ditulis di Alkitab nama istrinya Drusila. Pada umumnya nama istri atau perempuan jarang dituliskan tanpa ada maksud tertentu atau menjadi kunci dari suatu perkara. Melihat nama istrinya yang artiya kurang baik, apakah mungkin Feliks terpengaruh oleh istrinya? Atau gaya hidup istrinya yang berfoya-foya sehingga ia membutuhkan banyak uang untuk mencukupinya. Entahlah Alkitab tidak menunjukkan secara detail.
Ada beberapa alasan seseorang melakukan korupsi atau menerima suap:
1. Kebutuhan
Gaji yang diterimanya jauh lebih kecil daripada kebutuhannya, sedangkan ia bekerja di lingkungan yang berhubungan dengan uang. Salah satunya mungkin terjadi dalam kisah Feliks ini.
2. Ongkos jabatan
Untuk mencapai pangkat atau jabatan tinggi bisa membutuhkan ongkos politik, bagi mereka yang memperoleh jabatan dengan cara yang curang. Untuk mengembalikan modal yang paling cepat adalah melakukan korupsi.
3. Korupsi berjemaah
Lingkungan yang secara terstruktur dan tersistematis melakukan korupsi membuat seseorang di dalamnya tak kuasa melawan arus akhirnya melakukan korupsi. Bila mencoba melawan arus resikonya diteror, dipecat dan sebagainya.
Alkitab mengingatkan kepada kita,
1 Timotius 6:10 (TB) Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
Musuh utama penegak keadilan adalah suap. Hukum bisa tajam ke bawah tetapi tumpul ke atas. Hukum bisa dibeli oleh suap. Marilah kita berdoa agar aparat penegak hukum dan para pejabat pemerintah diberikan hati yang takut akan Tuhan sehingga bisa menjalankan tugasnya dengan adil dan bijaksana. Amin. (Ps.BW)
posted from Bloggeroid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar