Rabu, 16 Agustus 2017
Yeremia 15:16 (TB) Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku, sebab nama-Mu telah diserukan atasku, ya TUHAN, Allah semesta alam.
Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya, dari 1000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca.
Riset berbeda bertajuk "Most Littered Nation In the World" yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca.
Ini artinya, Indonesia persis berada di bawah Thailand (59) dan di atas Bostwana (61). Padahal, dari segi penilaian infrastuktur untuk mendukung membaca peringkat Indonesia berada di atas negara-negara Eropa.
Mungkinkah keengganan membaca Alkitab setiap hari berkorelasi dengan minat baca yang rendah dari seluruh rakyat Indonesia. Harus diimani bahwa Alkitab bukanlah buku cerita biasa. Alkitab adalah Sabda Tuhan sendiri. Alkitab diwahyukan Tuhan kepada nabi-nabi dan rasul-rasul yang diurapi Tuhan. Alkitab ditulis oleh kurang lebih 40 penulis yang berbeda latar belakang dalam kurun waktu 1500 tahun dalam berbagai zaman. Tetapi uniknya seluruh isinya tidak saling bertentangan melainkan saling menguatkan.
Bagaimana agar mengalami kesukaan dalam membaca Alkitab setiap hari?
1. Harus menikmati
Menikmati artinya merenungkan. Dan dalam merenungkan firman Tuhan menemukan Rhema sehingga firman Tuhan menjadi hidup dan berbicara kepada kita. Kata merenungkan seperti mengunyah sampai menemukan kelezatan dari sebuah makanan. Jadi firman Tuhan bukan sekedar dibaca melainkan direnungkan supaya kita dapat menikmatinya.
2. Harus menjadi kegirangan
Kegirangan digambarkan seperti seseorang yang mendapatkan hadiah, keuntungan yang besar atau kemenangan yang luar biasanya. Firman Tuhan berisi rahasia dan solusi dalam kehidupan. Kita akan mengalami kegirangan yang luar biasa apabila menemukan firman Tuhan menjadi solusi dan rahasia mengatasi persoalan kehidupan kita.
3. Harus menjadi kesukaan
Kesukaan berarti bukan hanya satu atau dua kali membaca dengan tidak teratur. Kesukaan dilakukan setiap hari, secara teratur, menjadi sebuah kebiasaan yang susah untuk ditinggalkan. Kesukaan lebih daripada sebuah program atau paksaan dari orang lain, melainkan bersumber dari keinginan pribadi yang kuat untuk membaca firman Tuhan.
Tantangan yang dihadapi saat ini banyak orang Kristen lebih suka menonton TV dan YouTube atau membaca tulisan media sosial melalui smartphone. Dan waktu yang dihabiskan bisa berjam-jam tanpa beberapa menit membaca Alkitab.
Dimulai dari Anda dan saya, marilah kita membaca dan menikmati firman Tuhan setiap hari sebab kita akan semakin mengerti rencana Tuhan dan mengalami janji Tuhan digenapi dalam kehidupan kita. (Ps.BW)
Mazmur 1:2-3 (TB) tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar