Jumat, 6 Jan 2017
2 Sam 5:17-25, 2 Taw 14:9-13,
Ams 4:7
Dalam pertarungan melawan bangsa Filistin, Daud selalu mencari hikmat dan petunjuk dari Tuhan sebelum maju berperang. Daud adalah seorang prajurit yang handal yang telah melalui begitu banyak peperangan. Di masa mudanya, Daud telah melawan Goliat, seorang Filistin. Daud terlatih untuk berperang dan mengetahui banyak strategi bangsa Filistin. Tetapi Daud tidak pernah lalai untuk meminta hikmat dari Tuhan, apakah dia harus maju berperang atau tidak di setiap peperangan (2 Sam 5:19, 23). Sebagai gantinya, Tuhan memberikan petunjuk dan strategi yang berbeda dan terbaik untuk memenangkan setiap peperangan. (2 Sam 5:24-25).
Dengan bertambah majunya pengetahuan, manusia jarang mencari hikmat Tuhan. Manusia menciptakan teori mengenai penciptaan alam semesta dan menolak keberadaan Tuhan. Manusia dengan pengertiannya sendiri bahkan mengubah definisi mengenai pernikahan sesuai dengan kehendaknya sendiri.
Dalam mengambil keputusan, kita sering mengabaikan hal terpenting, yaitu meminta hikmat dari Tuhan. Terutama di saat kita merasa mampu karena sudah memiliki pengalaman yang cukup. Seringkali kita bertindak berdasarkan pengalaman, pengetahuan dan keahlian kita. Hikmat memberi kita kemampuan untuk membedakan benar atau salah, tindakan yang harus diambil, dan waktu yang tepat untuk bertindak dengan kesalahan yang minimal. Hikmat Tuhan tidak hanya memberikan kesuksesan tetapi juga membimbing kita agar hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. Pengetahuan dan pengalaman memang penting, tetapi hanya hikmat dari Tuhan yang akan membawa kita pada kemenangan yang Tuhan sediakan. (Pkh 9:18)
Pokok Doa:
Keputusan dan rencana apa yang harus kita buat memasuki tahun 2017? Mintalah hikmat dan strategi dari Tuhan. Jadikan hikmat dan firman Tuhan sebagai fondasi dalam kehidupan kita sehari-hari.
(Disalin dari Renungan Doa Puasa Daniel IFGF 2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar