Hari 12
Senin, 16 Januari 2017
Pengampunan
Efesus 4:31-32, Kol 3:13
Ronie Smith dan keluarganya pindah dari Austin, Texas ke Benghazi untuk mengajar pelajaran kimia dan mendedikasikan waktunya di Benghazi untuk menolong para murid meraih impian mereka. Keluarga ini melihat penderitaan dari orang-orang Libya dan mereka rindu membangun sebuah masa depan yang lebih baik bagi orang-orang ini. Setelah bekerja lebih dari satu tahun, empat penyerang yang tidak dikenal dalam sebuah mobil jip hitam menembak mati Ronnie. Setelah kematian Ronnie, Annie Smith, istrinya menulis sebuah surat terbuka bagi para penyerang tersebut, memberitahu mereka bahwa dia mengerti dari mana mereka datang dan telah memaafkan mereka. Annie berkata, "Saya mengasihi dan mengampuni Anda untuk lepas dari kemarahan dan mengampuni mereka.
Melalui cerita Annie, kita dapat belajar bahwa mengampuni itu adalah pilihan. Meskipun dia berduka dan kehilangan, Annie memilih untuk memberikan pengampunan yang telah dia terima dari Kristus bagi para penyerang tersebut. Terlepas dari dosa dan pemberontakan kita, Allah memilih untuk mengampuni dosa kita karena Dia mengasihi kita dan tidak dapat membayangkan surga tanpa kita.
Ketika kita memutuskan untuk mengampuni mereka yang menyakiti kita, sesungguhnya kita sedang membebaskan jiwa kita dari ikatan kemarahan, kebencian dan kekecewaan. Ada waktu ketika bergumul untuk mengampuni. Jika itu yang terjadi, jadilah jujur dan terbuka pada Tuhan tentang rasa sakit kita. Minta Tuhan memenuhi hati kita dengan kasih-Nya dan biarkan kasih Kristus menolong kita untuk melepaskan pengampunan. Saat kita datang bersama, mari kita memilih untuk memiliki sikap hati mengampuni terhadap keluarga kita dan orang-orang di sekitar kita. Mengampuni mereka yang menyakiti kita dapat menjadi sebuah kesempatan untuk membagikan kasih Kristus kepada orang di sekeliling kita.
Pokok Doa:
Ambil waktu untuk merenungkan apakah ada hati yang tidak mau mengampuni di dalam kita. Akui itu di hadapan Tuhan dan lepaskanlah pengampunan. Kasih karunia-Nya cukup di dalam kelemahan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar