Minggu, 31 Maret 2024
Bacaan Alkitab Setahun: 2 Samuel 10-12
2 Samuel 11:15 (TB) Ditulisnya dalam surat itu, demikian: "Tempatkanlah Uria di barisan depan dalam pertempuran yang paling hebat, kemudian kamu mengundurkan diri dari padanya, supaya ia terbunuh mati."
Kematian Uria di medan pertempuran bukanlah terjadi secara alami, tetapi sudah direncanakan oleh Daud. Ia memerintahkan Yoab agar menempatkan Uria di garis depan, kemudian Yoab menarik mundur pasukan pendukungnya sehingga Uria berjuang sendirian. Maka dengan mudah Uria terbunuh oleh musuhnya. Daud merencanakan pembunuhan terhadap Uria sebab perselingkuhannya dengan Batsyeba tidak dapat ditutupi dengan usahanya. Uria berulang kali tidak mau pulang dan tidur dengan Batsyeba di saat Batsyeba sudah mengandung anak dari Daud. Dalam keadaan panik, maka Daud merencanakan pembunuhan terhadap Uria supaya ia bisa mengambil Batsyeba dengan status janda sebagai isterinya.
Setiap pembunuhan berencana selalu dituntut hukuman maksimal. Hukum terkait pembunuhan berencana diatur dalam Pasal 340 KUHP. Adapun bunyi pasal tersebut adalah:
"Barangsiapa sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam, karena pembunuhan dengan rencana (moord), dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun."
Demikian pula akibat pembunuhan berencana terhadap Uria, Daud mengalami konsekuensi yang sangat berat. Perang saudara terus-menerus terjadi di antara keturunan Daud. Bahkan Daud harus hidup sebagai pelarian karena pemberontakan anak-anaknya.
2 Samuel 12:9-12 (TB) Mengapa engkau menghina TUHAN dengan melakukan apa yang jahat di mata-Nya? Uria, orang Het itu, kaubiarkan ditewaskan dengan pedang; isterinya kauambil menjadi isterimu, dan dia sendiri telah kaubiarkan dibunuh oleh pedang bani Amon.
Oleh sebab itu, pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu sampai selamanya, karena engkau telah menghina Aku dan mengambil isteri Uria, orang Het itu, untuk menjadi isterimu.
Beginilah firman TUHAN: Bahwasanya malapetaka akan Kutimpakan ke atasmu yang datang dari kaum keluargamu sendiri. Aku akan mengambil isteri-isterimu di depan matamu dan memberikannya kepada orang lain; orang itu akan tidur dengan isteri-isterimu di siang hari.
Sebab engkau telah melakukannya secara tersembunyi, tetapi Aku akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel secara terang-terangan."
Apa yang dapat kita pelajari dari peristiwa tersebut?
Pembunuhan berencana mendatangkan hukuman yang sangat berat. Oleh sebab itu ketika timbul permasalahan: sakit hati, ditipu/dirampas, dianiaya dan sebagainya haruslah bisa menguasai diri. Jangan biarkan iblis mengambil tempat di dalam hati sehingga timbul keinginan (rencana) untuk membunuh orang lain.
Kekuatan rohani yang dapat menghindarkan kita dari kejahatan bahkan pembunuhan berencana adalah dengan berdoa untuk musuh-musuh kita. Maka kasih Tuhan akan memenuhi hati kita dan memampukan kita untuk mengasihi musuh-musuh kita.
Matius 5:44-45 (TB) Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
Selamat merayakan Paskah, selamat beribadah. Tuhan Yesus memberkati. (PBW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar