Sabtu, 24 Pebruari 2024
Bacaan Alkitab Setahun: Ulangan 13-15
Ulangan 15:17 (TB) maka engkau harus mengambil sebuah penusuk dan menindik telinganya pada pintu, sehingga ia menjadi budakmu untuk selama-lamanya. Demikian juga kauperbuat kepada budakmu perempuan.
Salah satu tanda fisik seorang budak dalam Perjanjian Lama adalah telinga mereka ditindik oleh tuannya. Ini berlaku bagi budak laki-laki maupun perempuan. Sedangkan yang bukan budak, telinga mereka masih utuh. Yang dimaksud tindik bagi para budak, bukanlah tindik karena tempat mengenakan perhiasan pada para perempuan. Pada umumnya tindik pada budak memiliki lubang yang besar sehingga dengan mudah dibedakan dengan orang yang bukan budak.
Beberapa tahun terakhir marak penampilan laki-laki yang menindik telinganya, bahkan dengan lubang yang sangat besar. Mungkin mereka tidak tahu maksudnya, hanya mengikuti style atau gaya hidup, baik para artis maupun teman-teman mereka. Bagaimana sikap kita mengenai hal ini?
1. Bagi yang belum ditindik.
Pertahankan agar tetap berpenampilan alami sebagaimana Tuhan menciptakan. Kita tidak perlu mencari pengakuan atau penerimaan dari orang lain melalui penampilan telinga yang ditindik.
2. Bagi yang sudah terlanjur ditindik.
Jangan menggunakan pergunakan logam atau perhiasan pada lubang tindik supaya tidak semakin membesar.
Bagi yang rindu kembali pada penampilan yang normal bisa menjalani bedak plastik/estetik pada dokter spesialis kulit untuk menutup lubang tindik.
3. Bagaimana sikap gereja?
Gereja menyambut semua orang dan tidak membedakan apapun latar belakang mereka. Sebab dahulu kita adalah orang yang berdosa. Tetapi gereja wajib memberikan pengajaran agar setiap jemaat mempersembahkan tubuh mereka kepada Tuhan sebagai persembahan yang kudus dan tak bercacat di hadapan Tuhan. (Roma 12:1)
Kiranya renungan ini memberikan pencerahan bagi kita. Kristus telah menebus kita dari cara hidup yang lama. Marilah kita mengenakan manusia baru yang berkenan kepada Tuhan. Haleluya, Tuhan Yesus memberkati. (PBW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar