Sabtu, 16 September 2023
Bacaan Alkitab Setahun: Daniel 7-9
Daniel 9:18 (TB) Ya Allahku, arahkanlah telinga-Mu dan dengarlah, bukalah mata-Mu dan lihatlah kebinasaan kami dan kota yang disebut dengan nama-Mu, sebab kami menyampaikan doa permohonan kami ke hadapan-Mu bukan berdasarkan jasa-jasa kami, tetapi berdasarkan kasih sayang-Mu yang berlimpah-limpah.
Pada awal masa pemerintahan raja Darius, Daniel yang memiliki kedudukan tinggi dalam pemerintahan memperhatikan jumlah tahun yakni tujuh puluh tahun sejak Yerusalem mengalami kehancuran. Berdasarkan kumpulan kitab Suci, Tuhan akan memulihkan keadaan Yerusalem dan membawa kembali orang buangan di Babel kembali ke Yerusalem.
Berdasarkan janji Tuhan, maka Daniel menaikkan doa syafaat di hadapan Tuhan. Dalam doanya, Daniel mewakili bangsa Israel mengakui dosa dan memohonkan pemulihan dari Tuhan. Arti dari syafaat adalah berdiri di antara Tuhan dan umat-Nya. Daniel bukanlah imam, tetapi kerinduannya telah menempatkan diri secara rohani melebihi imam-imam yang melayani secara jasmani.
Kita akan belajar dasar doa syafaat berdasarkan Daniel 9:18 yaitu:
1. Doa syafaat bukan berdasarkan jasa-jasa kita.
Doa syafaat bukan tergantung dari jasa-jasa kita: pelayanan kita, jabatan rohani dan karunia-karunia yang kita miliki maupun kemampuan kita dalam berdoa. Ada orang yang tidak mau berdoa syafaat karena merasa tidak pandai berdoa ... pendapat ini adalah salah. Dalam doa syafaat Tuhan tidak membutuhkan kemampuan dan karunia kita dalam berdoa. Yang Tuhan butuhkan adalah kemauan kita untuk merendahkan diri, meminta pengampunan Tuhan bagi orang-orang yang kita doakan.
2. Doa syafaat berdasarkan kasih sayang Tuhan yang berlimpah-limpah.
Kita tentu merindukan semua orang bertobat dan diselamatkan. Terlebih jika mereka adalah keluarga dan sahabat-sahabat kita. Jadi apa yang kita lakukan? Ya, mulailah dengan berdoa syafaat bagi mereka. Dasarnya karena Tuhan mengasihi mereka dan merindukan mereka bertobat dan diselamatkan. Jadi dalam doa syafaat kita mengingatkan kasih sayang Tuhan kepada jiwa-jiwa yang kita doakan.
Bagaimana dengan doa-doa kita, apakah hanya berdoa untuk kebutuhan pribadi dan keluarga kita? Janganlah egois, sebab kita dipanggil untuk menjadi berkat bagi orang lain dimulai dengan doa-doa syafaat kita bagi mereka. Jadilah Rumah Doa bagi orang lain sampai segala bangsa. Haleluya, Tuhan Yesus memberkati. (PBW).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar