Hati Sebagai Hamba

 



Jumat, 10 Desember 2021


Bacaan Alkitab Setahun: 1 Timotius 4-6


1 Timotius 6:7 (TB)  Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kita pun tidak dapat membawa apa-apa ke luar.


Seorang bayi dilahirkan dalam keadaan telanjang, tidak membawa pakaian, perhiasan apalagi uang. Dalam pertumbuhannya ia semakin dewasa, bisa bekerja dan mendapatkan penghasilan. Ia berkeluarga dan menghasilkan keturunan. Sampai masa tuanya, ia pun dipanggil pulang oleh Tuhan. Meskipun memiliki banyak properti, ia hanya dikuburkan dalam liang lahat yang sempit. Meskipun hartanya banyak, tidak bisa dibawa saat kematian.


Ilustrasi di atas mengajarkan kepada kita hati sebagai hamba, yaitu:


1. Menyadari bahwa segala sesuatu adalah milik Tuhan.


Keluarga, kekayaan, jabatan adalah milik Tuhan. Sebagai seorang hamba kita hanyalah pengelola. Segala sesuatu yang ada pada kita adalah milik Tuhan, bukan milik kita. Jangan ada yang menjadi egois, sombong dan serakah karena semuanya adalah titipan dari Tuhan. Suatu saat akan kita kembalikan dan pertanggungjawabkan kepada Tuhan.


2. Harta tidak memberikan kebahagiaan.


Ada yang percaya kalau seorang kaya raya maka hidupnya akan bahagia. Akibatnya orang mengejar kekayaan, bahkan dengan cara-cara yang tidak benar. Kebahagiaan sejati akan kita dapatkan bila kita memiliki tujuan hidup, persekutuan dengan Tuhan dan menjadi berkat serta menghasilkan karya yang berguna bagi sesama. Jangan maniak mengejar harta, sebaliknya bersyukurlah untuk segala sesuatu. Terimalah segala yang Tuhan percayakan dengan ucapan syukur, ini akan memberikan kebahagiaan yang tiada tara.


3. Memberikan pertanggungan jawab kepada Tuhan.


Semua harta, kedudukan, keluarga dan segala sesuatu yang Tuhan percayakan akan kita tinggal di dunia setelah kematian. Di hadapan Bapa di Sorga, kita diminta pertanggungjawaban dalam mengelola segala yang Tuhan percayakan. Semua berasal dari Tuhan dan akan dikembalikan kepada-Nya. Oleh sebab itu selama kita hidup, jadilah pengelola yang baik. Jadilah hamba yang baik yang mengelola dengan penuh tanggung jawab. Suatu saat Tuhan akan mengaruniakan mahkota yang tiada tara di Rumah Bapa.


Dunia mengajarkan semua harta kekayaan, kedudukan, kemuliaan dapat dikejar, dimiliki dan dipertahankan sebagai milik pribadi. Tetapi firman Tuhan mengajarkan agar kita memiliki hati sebagai hamba. Kita tidak pernah memiliki semua yang ada. Semuanya hanyalah titipan Tuhan artinya tetaplah milik Tuhan yang dipercayakan kepada kita. Baik banyak maupun sedikit, tetaplah mengucap syukur. Oleh sebab itu jadilah hamba yang bertanggung jawab yang mengelola segala yang Tuhan percayakan dengan rendah hati dan bijaksana. Haleluya, selamat beraktifitas, Tuhan memberkati. (Ps.BW)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages