Menjadi Pribadi Yang Baru




Rabu, 20 Nopember 2019

Bacaan Alkitab Setahun: Roma 10-12

Roma 12:2 (TB)  Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Marilah kita melihat beberapa terjemahan lain dari Roma 12:2.
Roma 12:2 (FAYH)  Jangan meniru tingkah laku dan kebiasaan dunia ini, melainkan jadilah orang dengan kepribadian yang sama sekali baru dalam segala perbuatan dan pikiran, niscaya Saudara akan mengerti dari pengalaman sendiri bahwa jalan-jalan Allah itu sempurna dan sungguh-sungguh memuaskan Saudara.
Roma 12:2 (BIMK)  Janganlah ikuti norma-norma dunia ini. Biarkan Allah membuat pribadimu menjadi baru, supaya kalian berubah. Dengan demikian kalian sanggup mengetahui kemauan Allah — yaitu apa yang baik dan yang menyenangkan hati-Nya dan yang sempurna.

Ada istilah yang menarik, jika dalam terjemahan TB dipakai kata pembaharuan budi, maka dalam terjemahan FAYH dipakai kata "jadilah orang dengan kepribadian yang sama sekali baru". Atau dalam terjemahan BIMK dipakai kata "membuat pribadimu menjadi baru".
Sedangkan dalam bahasa Yunani dipakai istilah "metanoio/metanoia" yaitu seperti proses perubahan bentuk (metamorfosis) kupu-kupu.

Apa yang dapat kita pelajari dari istilah "metanoio" tersebut?

1. Fase Ulat
Menggambarkan kehidupan yang serupa dengan dunia. Ciri-ciri ulat adalah rakus, menjijikkan, tidak berguna dan membuat gatal. Ini fase dimana kehidupan seseorang hanya mementingkan diri sendiri (egois), merugikan/melukai orang lain dan tidak memuliakan Tuhan. Oleh sebab itu dalam TB, Roma 12:2 diawali dengan peringatan "janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini". Dalam FAYH "Jangan meniru tingkah laku dan kebiasaan dunia ini". Dalam BIMK "Janganlah ikuti norma-norma dunia ini.

2. Fase Kepompong.
Menggambarkan kehidupan seseorang yang sedang dibentuk oleh Tuhan. Ciri-ciri kepompong adalah berpuasa (tidak makan/minum), tidak dapat bergerak dan tersembunyi dalam selongsong (kepompong). Ini fase dimana kehidupan seseorang sedang diproses oleh Tuhan agar bisa:
a. Menguasai diri, yaitu menguasai keinginan daging, menguasai emosi, menguasai pikiran, perkataan dan perbuatan.
b. Memfokuskan hidup kepada rencana Allah, yaitu tidak dikuasai oleh kehidupan duniawi melainkan kehidupan rohani/kekal dan memiliki persekutuan yang intim dengan Tuhan.
c. Rendah hati, yaitu tidak menonjolkan diri sendiri, menyadari keterbatasan diri dan mengakui bahwa Tuhan adalah sumber kehidupan dan memuliakan Tuhan serta tidak mencari pujian bagi diri sendiri.
Sesungguhnya fase kepompong ini yang dipakai Tuhan untuk membentuk seseorang menjadi pribadi yang baru.

3. Fase Kupu-kupu
Menggambarkan kehidupan seseorang yang indah, mulia dan berharga serta memiliki kebebasan (terbang) sesuai dengan tujuan (destiny) Tuhan yang baru.
Dalam Roma 12:2 bagian akhir disebutkan "sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna."
Seseorang yang sudah selesai diproses oleh Tuhan menjadi pribadi yang baru, yaitu pribadi yang mengerti kehendak Allah.


Jadi bagaimana dengan kehidupan Anda saat ini? Berada di fase manakah kehidupan Anda? Apakah di fase ulat, fase kepompong atau fase kupu-kupu? Ingatlah bahwa Tuhan sangat rindu mengubahkan kehidupan Anda menjadi pribadi yang baru, yaitu pribadi yang mengerti kehendak Tuhan dan memuliakan nama-Nya. Selamat beraktifitas, Tuhan memberkati. (Ps.BW)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages