Jumat, 29 Nopember 2019
Bacaan Alkitab Setahun: 2 Kor 7-9
2 Korintus 9:6-7 (TB) Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.
Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.
Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.
Teringat sebuah lagu pada masa sekolah minggu zaman dahulu ...
Persembahan kami sedikit sekali
Kiranya Tuhan terimalah dengan senang hati.
Persembahan kami sedikit sekali
Kiranya Tuhan terimalah dengan senang hati.
Seorang guru sekolah minggu yang bijaksana mencoba mengubah lirik lagu tersebut ...
Persembahan kami dib'ri dengan kasih
Kiranya Tuhan terimalah dengan senang hati.
Persembahan kami dib'ri dengan kasih
Kiranya Tuhan terimalah dengan senang hati.
Bagaimana perspektif Anda tentang persembahan? Apakah dengan kerelaan hati persembahan itu berarti jumlahnya kecil? Atau dengan terpaksa kalau persembahan itu jumlahnya besar?
Marilah kita renungkan bersama-sama.
Marilah kita renungkan bersama-sama.
1. Menuai menurut jumlah yang ditabur.
2 Korintus 9:6 (TB) Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.
Jika menabur sedikit akan menuai sedikit, jika menabur banyak akan menuai banyak. Jumlah sedikit atau banyak tidak diukur dengan besarnya nominal uang atau harta yang kita berikan melainkan berapa prosentase persembahan kita dibanding uang atau harta yang ada pada kita. Yesus memberi pujian kepada seorang janda tua yang memberi dua peser perak ke dalam Bait Allah.
2 Korintus 9:6 (TB) Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.
Jika menabur sedikit akan menuai sedikit, jika menabur banyak akan menuai banyak. Jumlah sedikit atau banyak tidak diukur dengan besarnya nominal uang atau harta yang kita berikan melainkan berapa prosentase persembahan kita dibanding uang atau harta yang ada pada kita. Yesus memberi pujian kepada seorang janda tua yang memberi dua peser perak ke dalam Bait Allah.
Markus 12:43-44 (TB) Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan.
Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya."
Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya."
2. Memberi dimulai dari hati.
2 Korintus 9:7 (TB) Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.
Kerelaan dalam memberi persembahan, dengan sedih hati atau terpaksa adalah sikap hati yang mewarnai saat memberi persembahan.
Jika hati mengasihi Tuhan dan bersikap rela, maka bisa mengalami sukacita dalam memberi sekalipun jumlahnya besar bahkan seluruh hartanya. Sebaliknya jika hati tidak mengasihi Tuhan, tidak rela, merasa sedih (kehilangan) sebagian harta atau terpaksa, akan kehilangan sukacita dalam memberi sekalipun pemberiannya sedikit.
Hati yang mengasihi Tuhan dan hati yang rela, tidak terikat kepada harta tetapi terikat kepada Tuhan.
Matius 6:21 (TB) Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.
2 Korintus 9:7 (TB) Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.
Kerelaan dalam memberi persembahan, dengan sedih hati atau terpaksa adalah sikap hati yang mewarnai saat memberi persembahan.
Jika hati mengasihi Tuhan dan bersikap rela, maka bisa mengalami sukacita dalam memberi sekalipun jumlahnya besar bahkan seluruh hartanya. Sebaliknya jika hati tidak mengasihi Tuhan, tidak rela, merasa sedih (kehilangan) sebagian harta atau terpaksa, akan kehilangan sukacita dalam memberi sekalipun pemberiannya sedikit.
Hati yang mengasihi Tuhan dan hati yang rela, tidak terikat kepada harta tetapi terikat kepada Tuhan.
Matius 6:21 (TB) Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.
3. Memberi dengan sukacita.
Dalam 2 Kor 9:7 disebut "sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita."
Bayangkan jika Anda memberi kepada seseorang yang Anda cintai apakah dengan sukacita atau terpaksa? Demikian pula kita kita mengasihi Tuhan, maka kita bisa memberi dengan sukacita.
Berkat yang terbesar yang kita peroleh ketika memberi dengan sukacita adalah dikasihi oleh Allah. Ingat dikasihi oleh Allah jauh lebih berharga daripada dikasihi oleh manusia. Kita menjadi kekasih, mempelai atau seorang yang spesial di hati Tuhan.
Dalam 2 Kor 9:7 disebut "sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita."
Bayangkan jika Anda memberi kepada seseorang yang Anda cintai apakah dengan sukacita atau terpaksa? Demikian pula kita kita mengasihi Tuhan, maka kita bisa memberi dengan sukacita.
Berkat yang terbesar yang kita peroleh ketika memberi dengan sukacita adalah dikasihi oleh Allah. Ingat dikasihi oleh Allah jauh lebih berharga daripada dikasihi oleh manusia. Kita menjadi kekasih, mempelai atau seorang yang spesial di hati Tuhan.
Janganlah berpikir bahwa persembahan selalu berarti uang atau harta! Segala sesuatu bisa kita persembahkan kepada Tuhan, dimulai dari hidup kita, doa-doa, waktu, tenaga, pemikiran, talenta, pekerjaan, kebaikan dan segala sesuatu yang ada pada kita. Sebagai contoh misalnya persembahan berupa pelayanan. Jika dipersembahkan dengan sukacita dan kerelaan, maka tidak akan marah atau tersinggung ketika merasa tidak dihargai, diabaikan atau "ditelikung" sebab kita adalah hamba yang mendapat kasih karunia untuk melayani.
Tidak semua orang beroleh kesempatan untuk memberi persembahan kepada Tuhan yang empunya Sorga dan bumi. Tuhan tidak kekurangan sesuatu pun sehingga kita memberi. Tetapi jika jika diizinkan memberi kepada Tuhan, sesungguhnya adalah kasih karunia. Persembahan sebagai wujud cinta kasih kita kepada-Nya. Itulah sebabnya kita memberi dengan kerelaan dan sukacita, jangan dengan sedih hati atau terpaksa. Selamat beraktifitas, Tuhan memberkati. (Ps.BW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar