Mengikuti Gembala




Senin, 4 Nopember 2019

Bacaan Alkitab Setahun: Yohanes 10-12

Yohanes 10:4 (TB)  Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
Yesus menggambarkan hubungan dengan murid-murid-Nya seperti hubungan gembala dengan domba-dombanya. Sebagai murid Tuhan, apakah yang harus kita lakukan?

1. Berjalan di belakang Gembala.
Cara menuntun domba yang benar adalah gembala berjalan di depan dan domba-domba di belakangnya. Hal ini berarti menjadikan Yesus sebagai pemimpin yang akan membawa kita kepada tujuan yaitu hidup yang kekal. Tetapi orang-orang yang memberontak kepada Tuhan berjalan di depan gembala. Mereka mengandalkan kekuatan sendiri dan merasa mampu menempuh jalan hidupnya. Orang yang demikian tidak memahami tujuan hidup yang kekal, mudah tersesat dan ketika menghadapi musuh di depan dengan mudah dikalahkan sebab tidak ada yang melindunginya.

Berjalan di belakang Yesus juga berarti mengikuti teladan yang Ia berikan.
Pastikan Yesus berada di depan kita sebagai gembala dan pemimpin yang membawa kita kepada tujuan dan rencana Allah.

2. Berjalan mengikuti Gembala.
Mengikuti gembala berarti kemana pun gembala pergi, domba-domba akan mengikutinya. Jika gembala berjalan, domba-domba akan berjalan, jika ia berhenti maka domba-domba juga akan berhenti. Mengikuti gembala berarti berada tepat di belakangnya, bukan dari kejauhan. Sebab bila mengikuti dari jauh, maka domba-domba juga akan kehilangan fokus dan ketika mengalami bahaya berada jauh dari perlindungan gembala.

Bagaimana posisi kita dalam mengikut Yesus? Apakah kita berada dekat dengan-Nya atau jauh sekali dari persekutuan dengan-Nya. Jika kita jauh dari Tuhan, maka kita berada dalam bahaya karena musuh selalu mengintai untuk menjatuhkan kita.
1 Petrus 5:8 (TB)  Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.

3. Mengenal suara Gembala.
Hubungan timbal balik yang terjadi adalah gembala mengenal nama domba-dombanya satu persatu (Yoh 10:3). Demikian pula domba-dombanya mengenal suara gembalanya.
Kepada orang yang sering kita kenal, kita akan mengetahui siapa dia dari suaranya, sekalipun tidak melihat wujudnya. Demikian pula bila kita bergaul dengan Tuhan, kita akan mengenal suara-Nya dan mengikuti perintah-Nya.
Sudah pasti Tuhan mengenal nama dan siapa diri kita yang sebenarnya. Tetapi apakah kita sudah mengenal suara Tuhan bagi hidup kita? Apakah kita bisa membedakan suara Tuhan dengan suara-suara lain di sekitar kita? Ada suara orang lain, ada suara diri sendiri bahkan suara setan yang selalu membisiki kita agar tersesat. Tetapi jika kita mengenal suara Tuhan, maka kita tidak mudah tersesat dan selalu berada dalam tuntunan dan jalan-jalan-Nya.

Tuhan Yesus adalah Gembala yang Agung, tetapi Tuhan juga menempatkan para pemimpin di atas kita yang menerima panggilan sebagai gembala atau orang tua rohani kita.
Ibrani 13:17 (TB)  Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.


Sudahkah kita mengijinkan para pemimpin berjalan memimpin kita? Sudahkah kita berjalan mengikuti teladannya? Sudahkah kita mendengarkan suara dan nasehatnya?
Marilah kita belajar menundukkan diri dari taat kepada Tuhan dan para pemimpin (gembala) yang Tuhan tempatkan di atas kita. Selamat beraktifitas, Tuhan memberkati. (Ps.BW)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages