Minggu, 3 Maret 2019
Bacaan Alkitab Setahun: Yosua 1-3
Yosua 1:18 (TB) Setiap orang yang menentang perintahmu dan tidak mendengarkan perkataanmu, apa pun yang kauperintahkan kepadanya, dia akan dihukum mati. Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu!"
Yosua menerima tongkat estafet dari Musa. Tantangan pertama yang ia terima adalah membawa bangsa Israel menyeberangi sungai Yordan, sementara musuh-musuh sudah menanti di seberang sungai. Secara manusia ia bisa menjadi takut dan tawar hati. Itulah sebabnya berulang kali Tuhan berkata "kuatkan dan teguhkanlah hatimu".
Demikian pula bangsa Israel bisa menjadi tawar hati apabila Yosua menjadi lemah. Di sini kita akan melihat hubungan antara Yosua dan bangsa Israel, antara keteguhan pemimpin dengan ketaatan pengikut.
1. Pengikut akan taat kepada pemimpin apabila melihat pemimpin taat dan disertai Tuhan.
Yosua 1:16-17 (TB) Lalu mereka menjawab Yosua, katanya: "Segala yang kauperintahkan kepada kami akan kami lakukan dan ke mana pun kami akan kausuruh, kami akan pergi;
sama seperti kami mendengarkan perintah Musa, demikianlah kami akan mendengarkan perintahmu. Hanya, TUHAN, Allahmu, kiranya menyertai engkau, seperti Ia menyertai Musa.
sama seperti kami mendengarkan perintah Musa, demikianlah kami akan mendengarkan perintahmu. Hanya, TUHAN, Allahmu, kiranya menyertai engkau, seperti Ia menyertai Musa.
Jika Yosua disertai Tuhan sama seperti Musa disertai Tuhan maka bangsa Israel akan taat kepada Yosua. Ini berbicara tentang otoritas dari Tuhan dan ketaatan Yosua kepada Tuhan. Jika pemimpin ingin seluruh anggotanya taat, hal pertama yang harus ia lakukan adalah taat kepada Tuhan supaya mengalami penyertaan Tuhan dalam hidupnya.
2. Pengikut akan taat kepada pemimpin apabila melihat keteguhan hati pemimpinnya.
Yosua 1:18 (TB) Setiap orang yang menentang perintahmu dan tidak mendengarkan perkataanmu, apa pun yang kauperintahkan kepadanya, dia akan dihukum mati. Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu!"
Seorang pemimpin yang takut dan tawar hati adalah pemimpin yang tidak dapat memimpin dirinya sendiri. Bila ia tidak dapat memimpin diri sendiri bagaimanakah ia dapat memimpin orang lain? Oleh sebab itu seorang pemimpin harus memiliki keteguhan hati dalam setiap keadaan, dalam menghadapi kesulitan dan tantangan apapun yang menghadangnya.
Anda yang membaca renungan ini, Anda adalah seorang pemimpin. Anda adalah pemimpin dalam keluarga, komunitas, pekerjaan atau pelayanan. Minimal Anda adalah pemimpin atas dirimu sendiri. Milikilah ketaatan penuh kepada Tuhan dan keteguhan hati sehingga setiap orang yang Anda pimpin akan taat kepada Anda. Tuhan senantiasa menyertai kepemimpinan Anda. Selamat beribadah, Tuhan memberkati. (Ps.BW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar