Selasa, 13 November 2018
Bacaan Alkitab Setahun: Kis PR 16-18
Kisah Para Rasul 18:3 (TB) Dan karena mereka melakukan pekerjaan yang sama, ia tinggal bersama-sama dengan mereka. Mereka bekerja bersama-sama, karena mereka sama-sama tukang kemah.
Dalam sebuah obrolan dengan adik saya, ia mengatakan bahwa hamba Tuhan dapat dikategorikan sebagai PNS dan pegawai swasta. Di sebuah gereja "X", seorang hamba Tuhan disediakan segala kebutuhannya oleh gereja. Mulai dari operasional rumah tangga, biaya kesehatan, pensiun, rumah tinggal, alat transportasi, berbagai tunjangan bahkan bea siswa untuk anak-anaknya. Hal ini bagaikan seorang PNS yang dijamin oleh pemerintah. Lain halnya di gereja "Y", seorang pendeta berjuang merintis jemaat, mencukupi segala kebutuhannya bahkan dengan bekerja atau menjalankan bisnis karena tidak semua kebutuhan disediakan oleh gereja. Hal ini bagaikan pegawai swasta. Dua hal tersebut masing-masing tentu ada kelebihan dan kekurangan.
Rasul Paulus dipanggil dipanggil Tuhan sebagai seorang rasul yang memberitakan Injil, menanam dan menggembalakan gereja-gereja. Ia merupakan rasul yang membuka pintu-pintu untuk Injil. Segala biaya pelayanannya tidak dibiayai oleh jemaat, meskipun ada beberapa kali disampaikan Paulus tentang sumbangan dari jemaat. Itulah sebabnya Paulus juga memiliki profesi sebagai tukang kemah (tentmaker).
Apakah dampak Paulus sebagai seorang rasul sekaligus juga pembuat kemah?
1. Paulus dapat memenangkan banyak orang melalui pekerjaannya.
Akwila dan Priskila, adalah juga pembuat tenda yang bekerja sama dengan Paulus, akhirnya dimenangkan dan melayani bersama Paulus (Kis 18:1-3). Lidia, penjual kain ungu dari kota Tiatira juga dimenangkan oleh pemberitaan Paulus (Kis 16:14). Orang-orang tersebut adalah mitra atau relasi kerja Paulus dalam membuat kemah. Demikian pula banyak orang-orang yang lain.
2. Dapat membiayai pelayanan melalui pekerjaannya.
Keuntungan dari pekerjaan Paulus digunakan untuk membiayai pelayanannya, baik biaya hidupnya bersama murid-muridnya maupun biaya perjalanan Paulus dalam memberitakan Injil.
2 Korintus 11:27-28 (TB) Aku banyak berjerih lelah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; aku lapar dan dahaga; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian,
dan, dengan tidak menyebut banyak hal lain lagi, urusanku sehari-hari, yaitu untuk memelihara semua jemaat-jemaat.
Ayat tersebut juga menjelaskan bahwa tidak selalu Paulus untung dalam pekerjaannya. Seringkali mengalami kerugian, kegagalan dan kekurangan.
Jika ada jemaat yang mencela hamba Tuhan sebagai "kurang iman" bila menjalankan pekerjaan selain pelayanan, berhentilah! Di setiap panggilan pelayanan, ada cara Tuhan yang berbeda untuk seorang hamba Tuhan satu dengan yang lain. Ada yang hanya fokus memikirkan pelayanan, tetapi ada juga yang harus berjuang di luar pelayanan supaya pelayanan bisa berkembang.
Hal ini sekaligus merupakan peringatan bagi seluruh jemaat agar kita saling bekerja sama dalam memberikan dukungan bagi pelayanan dan kebutuhan gereja. Tuhan memberkati. (Ps.BW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar