Kamis, 15 Nopember 2018
Bacaan Alkitab Setahun: Kisah PR 22-24
Kisah Para Rasul 23:12 (TB) Dan setelah hari siang orang-orang Yahudi mengadakan komplotan dan bersumpah dengan mengutuk diri, bahwa mereka tidak akan makan atau minum, sebelum mereka membunuh Paulus.
Menurut kamu KBBI, fanatisme adalah keyakinan (kepercayaan) yang terlalu kuat terhadap ajaran (politik, agama, dan sebagainya). Fanatisme agama yang semakin berkembang akhir-akhir ini telah merusak kehidupan manusia beradab, semakin menjadikan agama menjadi di atas segala-galanya.
Berikut adalah bahaya fanatisme agama:
1. Menghilangkan akal sehat.
Manusia diberikan akal sehat atau kebijaksanaan oleh Tuhan, supaya dapat mengusahakan ketertiban dan kedamaian. Namun fanatisme agama yang berlebihan telah menyebabkan kehancuran. Lihatlah kota-kota atau negara yang hancur, bermula dari bertikaian antar agama atau keyakinan.
Kehidupan menjadi tidak teratur dan penuh penderitaan. Ada juga membolehkan berdirinya diskotik tetapi melarang berdirinya tempat ibadah. Bahkan seseorang bisa melakukan bom bunuh diri demi agama atau keyakinannya.
2. Membutakan terhadap ajaran yang benar.
Dalam hukum Taurat ada perintah "Jangan membunuh". Oleh sebab fanatisme agama, orang-orang Yahudi telah membunuh Stefanus karena mengikut Jalan Tuhan (Yesus). Demikian pula dalam ayat tersebut mereka bersumpah dengan mengutuk diri, tidak akan makan atau minum sebelum mereka membunuh Paulus. Fanatisme agama yang berlebihan telah meniadakan kasih bahkan membunuh orang lain demi agama.
3. Menghalalkan segala cara.
Istilah agama dari kata a (tidak) dan gama (kacau) yang berarti tidak kacau, atau serangkaian hukum rohani yang membuat manusia tidak mengalami kekacauan baik dalam hubungan dengan Tuhan maupun sesamanya. Fanatisme agama yang berlebihan seringkali menghalalkan segala cara, misal membolehkan korupsi bila untuk ibadah, boleh membunuh untuk membela agama, membolehkan prostitusi atau miras asalkan ada setoran yang bisa digunakan untuk membiayai aktifitas mereka. Segala cara dihalalkan untuk mencapai tujuan mereka.
Eskalasi fanatisme agama semakin meningkat karena media sosial dan kurangnya penanaman nilai-nilai kebangsaan. Sebenarnya fanatisme dapat dibagi menjadi dua, yaitu fanatisme positif dan fanatisme negatif. Semua yang kita bicarakan di atas adalah fanatisme agama yang negatif. Sedangkan fanatisme agama yang positif adalah semakin kuat pendalaman agamanya, semakin kuat kasihnya baik kepada Tuhan maupun sesama, diwujudkan dalam perkataan maupun perbuatan. Tuhan memberkati. (Ps.BW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar