Selasa, 20 Maret 2018
Bacaan Alkitab Setahun: 1 Samuel 4-6
1 Samuel 4:21 (TB) Ia menamai anak itu Ikabod, katanya: "Telah lenyap kemuliaan dari Israel" — karena tabut Allah sudah dirampas dan karena mertuanya dan suaminya.
Tabut Allah melambangkan kehadiran Allah di tengah-tengah bangsa Israel sebagai pusat penyembahan dan kuasa yang membuat bangsa Israel disegani dan ditakuti oleh bangsa-bangsa lain.
Alkisah bangsa Filistin mengetahui bahwa Tabut Allah itu yang membuat bangsa Israel selalu mengalami kemenangan. Maka mereka merampas Tabut Allah itu dari bangsa Israel. Di tangan bangsa orang Filistin Tabut Allah justru mendatangkan kutuk dan bukan berkat. Mereka menerima beban yang berat dilanda dengan sakit penyakit. Mengapa? Karena mereka tidak takut akan Tuhan. Bila kehidupan berdosa, mengeraskan hati, sombong dan tidak mau bertobat, hadirat Allah justru mendatangkan malapetaka. Oleh sebab itu kuduskan hidupmu di hadapan Tuhan dan sembahlah Tuhan maka engkau akan menerima segala berkat-berkat-Nya.
Apa yang terjadi ketika bangsa Israel kehilangan Tabut Allah?
1. Mengalami kegelapan
Imam Eli, Hofni dan Pinehas yang melambangkan pemimpin rohani mati sehingga bangsa Israel hidup dalam kegelapan rohani. Masa depan mereka menjadi suram.
2. Kehilangan kemuliaan Allah
Tanpa Tabut Allah bangsa Israel tidak lagi disegani dan mudah dikalahkan. Tidak ada lagi mujizat dan kemuliaan Allah sehingga istri Pinehas melahirkan anak dan diberinya nama Ikabod yang artinya telah hilang kemuliaan Allah.
3. Kehilangan sukacita
Istri Pinehas kehilangan mertua dan suaminya. Kelahiran anaknya tidak ditandai dengan sukacita melainkan dukacita. Fokus dalam ibadah telah hilang sehingga tidak ada lagi sukacita.
Sekali lagi, Tabut Allah melambangkan kehadiran Allah di antara umat-Nya. Dalam kehidupan kita saat ini Tabut Allah adalah Hadirat Allah, yaitu persekutuan kita secara pribadi dengan Tuhan. Tanpa persekutuan dengan Tuhan, kehidupan kita akan mengalami kegelapan, kehilangan kemuliaan Allah dan kehilangan sukacita. Oleh sebab itu pastikan kehidupan kita setiap hari mengalami persekutuan dengan Allah melalui doa, penyembahan dan merenungkan Firman-Nya. Tuhan memberkati. (Ps.BW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar