Hubungan Tuhan Dengan Umat-Nya

 



Sabtu, 18 September 2021


Bacaan Alkitab Setahun: Hosea 1-3


Hosea 2:18 (TB)  Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang.


Dalam kitab Hosea, hubungan Tuhan dan umat-Nya digambarkan sebagai hubungan antara suami dan isteri. Ketika bangsa Israel bertobat dan kembali kepada Tuhan maka Tuhan menerimanya dan menyayanginya kembali.


Demikianlah hubungan kita dengan Tuhan juga digambarkan sebagai hubungan antara suami dan isteri.


1. Dipenuhi dengan kasih.
Sebagaimana suami dan isteri, hubungan kita dengan Tuhan juga dipenuhi dengan kasih. Kasih Tuhan kepada kita tidak perlu diragukan lagi. Dia mengasihi kita dengan kasih yang tanpa syarat, dalam segala keadaan yaitu kasih yang sempurna. Tetapi apakah kita mengasihi Tuhan dengan sungguh-sungguh? Bila Anda belum mengasihi Tuhan dengan sungguh-sungguh, segeralah kembali kepada Tuhan. Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.


2. Berdasarkan komitmen kepada janji.
Pernikahan suami isteri bukan hanya atas dasar cinta tetapi komitmen pada janji. Cinta bisa berubah-ubah, tetapi janji mengikat. Bila ada komitmen maka pernikahan menjadi kuat dan tak tergoncang oleh pencobaan. Demikian pula hubungan Tuhan dengan kita. Komitmen Tuhan kepada janji-Nya tak pernah berubah. Dia selalu setia menggenapi janji-Nya. Tetapi apakah kita memiliki komitmen dengan Tuhan? Apakah kita selalu setia kepada-Nya? Bila belum, marilah kita perbarui dan pulihkan komitmen kita untuk taat dan setia kepada Tuhan.


3. Memiliki tujuan.
Hidup bersama suami dan isteri dalam pernikahan bukanlah untuk senang-senang saja. Mereka memiliki tujuan untuk membangun, memelihara keluarga serta keturunan mereka. Demikianlah hubungan kita dengan Tuhan memiliki tujuan. Tujuan Tuhan adalah memulihkan, membangun dan memberkati kita. Tetapi bagaimana dengan Anda? Apakah senantiasa menyenangkan hati-Nya, melayani-Nya dan melakukan kehendak-Nya. Jadilah orang percaya yang memiliki tujuan untuk memuliakan nama Tuhan.


Pemahaman yang benar tentang hubungan kita dengan Tuhan, akan mempengaruhi kualitas iman dan pengabdian kita kepada Tuhan. Jadikanlah Tuhan sebagai "suami" atau "kekasih" jiwa kita. Kasihilah Tuhan, tunduklah kepada-Nya dan selalu berusaha menyenangkan Tuhan dan melayani-Nya. Haleluya, Tuhan memberkati. (Ps.BW)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages