Allah Yang Cemburu

 



Kamis, 30 September 2021


Bacaan Alkitab Setahun: Nahum 1-3


Nahum 1:2 (TB)  TUHAN itu Allah yang cemburu dan pembalas, TUHAN itu pembalas dan penuh kehangatan amarah. TUHAN itu pembalas kepada para lawan-Nya dan pendendam kepada para musuh-Nya.


Rasa cemburu terjadi saat kekasihnya jalan atau memiliki ketertarikan dengan orang lain. Bayangkan bila ini terjadi dalam hubungan dengan Tuhan. Kita adalah mempelai perempuan dan Kristus adalah mempelai pria. Kemudian kita jalan atau lebih dekat dengan "pria lain", kira-kira bagaimana perasaan Tuhan? Ya, sejak dari Perjanjian Lama, Tuhan telah jujur menyatakan bahwa Dia adalah Allah yang cemburu.


Keluaran 20:5 (TB)  Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,

Hubungan kita saat ini dengan Kristus adalah pertunangan, dan kita sedang menantikan saat pernikahan Anak Domba yaitu kedatangan Kristus yang kedua untuk menjemput gereja sebagai mempelai wanita.
2 Korintus 11:2-3 (TB)  Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.


Apa saja yang menyebabkan Allah cemburu kepada kita?


1. Percaya dan menyembah berhala.
Berhala adalah illah sesembahan atau ajaran yang dipercaya dan dikasihi selain Allah  Tentu saja ini adalah sikap menduakan bahkan meninggalkan Allah. Hal ini jelas membuat Allah cemburu.


2. Terikat dengan "berhala modern".
Berhala tradisional berupa patung, kuasa gelap, mistis, perdukunan dan sebagainya. Tetapi "berhala modern" adalah segala sesuatu yang kita cintai atau yang mengikat hati kita melebihi Allah. Misalnya hobby, pertemanan, pekerjaan, rekreasi, keluarga, kemalasan, kepahitan, kebiasaan buruk bahkan gadget. Intinya semua hal yang membuat kita tidak lagi memberi perhatian lebih kepada Allah. Karena hal-hal tersebut menjadikan kita tidak setia atau melupakan Tuhan dalam ibadah dan pengabdian kepada-Nya.


Sadarilah sifat Allah yang cemburu. Jangan ijinkan ada sesuatu yang membuat fokus kita kepada Allah berubah menjadi fokus kepada pribadi atau hal yang lain. Jadilah mempelai yang setia kepada kekasihnya yaitu Kristus. Haleluya, Tuhan memberkati. (Ps.BW)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages