Senin, 14 Agustus 2023
Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 10-12
Yeremia 11:20 (TB) Tetapi, TUHAN semesta alam, yang menghakimi dengan adil, yang menguji batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku.
Yeremia terancam nyawanya oleh orang-orang Anatot sebab ia bernubuat akan datangnya penghukuman Tuhan bagi mereka.
Yeremia 11:21-23 (TB) Sebab itu beginilah firman TUHAN tentang orang-orang Anatot yang ingin mencabut nyawaku dengan mengatakan: "Janganlah bernubuat demi nama TUHAN, supaya jangan engkau mati oleh tangan kami!" —
Sebab itu beginilah firman TUHAN semesta alam: "Sesungguhnya, Aku akan menghukum mereka: pemuda-pemuda mereka akan mati oleh pedang, anak-anak mereka yang laki-laki dan perempuan akan habis mati kelaparan;
tidak ada yang tinggal hidup di antara mereka, sebab Aku akan mendatangkan malapetaka kepada orang-orang Anatot pada tahun hukuman mereka."
Dalam keadaan terhimpit dan terancam nyawanya, Yeremia menyerahkan semua perkaranya kepada Tuhan. Mengapa?
1. Tuhan menghakimi dengan adil.
Yeremia percaya bahwa Tuhan akan menghakimi dengan adil. Ia akan membela orang benar dan menghukum orang yang bersalah.
2. Tuhan menguji batin dan hati.
Penegak hukum atau hakim dunia hanya melihat dari fakta-fakta tetapi tidak dapat melihat dan menguji batin dan hati. Yeremia percaya bahwa Tuhan mengenal sampai kedalaman hatinya yang tulus dan kudus dalam menyampaikan pesan Tuhan.
3. Tuhan yang berhak atas pembalasan.
Pembalasan yang sejati datangnya dari Tuhan. Mungkin saja orang jahat beria-ria atas kejahatannya dan tidak menanggung hukuman dari para hakim dunia. Tetapi sesungguhnya ia tidak dapat lari dari penghakiman kekal. Tuhan akan menghakimi setiap orang berdasarkan perbuatannya.
Ibrani 10:30 (TB) Sebab kita mengenal Dia yang berkata: "Pembalasan adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan." Dan lagi: "Tuhan akan menghakimi umat-Nya."
Adakah di antara kita yang sedang mengalami keadaan seperti Yeremia? Diancam, difitnah dan diperlakukan secara tidak adil padahal kita tidak melakukan kesalahan. Dalam keadaan seperti di atas marilah kita menyerahkan segala perkara kepada Tuhan. Dialah yang menghakimi dengan adil, menguji batin dan hati serta berhak atas pembalasan. Nantikanlah Tuhan sebab Dia akan bertindak sesuai dengan keadilan-Nya. Haleluya, Tuhan Yesus memberkati. (PBW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar